Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta disinyalir merupakan dampak dari mobilitas massa pada masa liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Peningkatan kasus ini bisa juga disebabkan imbas Nataru. Kita akan lihat dampaknya 1-2 pekan ke depan," kata Riza di Balai Kota pada Rabu (5/1/2022).
Mobilitas yang disinyalir berdampak terhadap lonjakan varian Omicron di Jakarta tersebut, sambungnya, kemungkinan didominasi oleh kegiatan perjalanan ke luar daerah dan luar negeri.
Ke depan, Riza berharap pelaku perjalanan ke dan dari luar negeri yang kembali ke wilayah teritori DKI Jakarta tidak membawa virus Covid-19.
Merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron juga menjadi pemicu kenaikan bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) di Jakarta. Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur RS di Jakarta mencapai 7 persen.
Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, jumlah tingkat keterisian tempat tidur tersebut naik 2 persen dari 2 Januari 2022.
Baca Juga
"Ya. Varian Omicron salah satu pemicunya.. Omicron gejalanya ringan," kata Riza.
Terkait dengan kasus Omicron di Jakarta, Riza mengatakan per 4 Januari 2022 terdapat 252 kasus. Sebanyak 239 di antaranya merupakan kasus impor, sedangkan 13 kasus transmisi lokal.
Saat ini, lanjutnya, seluruh berada di Wisma Atlit dan RSPI Soeroso.
Dia menambahkan penerapan protokol kesehatan, mempercepat program vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan tes PCR bagi yang bepergian untuk kemudian dilanjutkan dengan karantina menjadi langkah antisipasi yang perlu diterapkan.