Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 63 persen masyarakat Indonesia mengakui pentingnya mendapatkan vaksinasi booster. Hal tersebut diungkapkan oleh survei Ipsos, salah satu perusahaan riset terbesar di dunia.
Dari 500 responden Tanah Air berusia 18 tahun ke atas, sebanyak 15 persen di antaranya yang sudah mendapatkan vaksin 1 dan 2, mengaku sudah divaksin dosis ketiga atau booster, sedangkan sisanya 85 persen mengaku belum.
Lebih jauh, riset Ipsos tersebut menjelaskan responden yang sudah divaksin dosis pertama dan kedua, 85 persen di antaranya berminat untuk mendapakan suntikan vaksin booster bila disediakan oleh pemerintah secara cuma-cuma.
Sementara itu, apabila vaksin booster tersebut hanya tersedia melalui skema berbayar pribadi, hanya 32 persen responden mengaku tetap berminat untuk divaksin.
Lebih lanjut, survei tersebut menunjukkan sebanyak 62 persen masyarakat Indonesia menyatakan setuju menjadikan vaksinasi sebagai syarat untuk melakukan aktivitas publik.
Di samping itu, hasil survei terbaru Ipsos ini juga memaparkan sebanyak 46 persen responden Indonesia yang mengungkapkan ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan orang yang tidak atau belum divaksinasi dibandingkan negara lain.
Baca Juga
"Mayoritas masyarakat Indonesia (46 persen) benar-benar menghindarinya, bahkan tidak sama sekali berinteraksi, 68 persen mayarakat merasa tidak nyaman namun tetap masih bisa berinteraksi, dan 22 persen merasa biasa-biasa saja," tulis Ipsos seperti dikutip Bisnis, Rabu (12/1/2022).
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan