Bisnis.com, JAKARTA -- Harga produk tekstil dalam negeri sempat diisukan mengalami lonjakan akibat harga bahan baku yang melesat di pasar global.
Kondisi ini memicu kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan naiknya harga pakaian.
Berdasarkan pantauan di 3 toko tekstil Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat ketiganya mengakui ada lonjakan harga dari pabrik namun tidak signifikan. Hal ini disampaikan Leni Arani (27), penjual kain rayon di ruko Metro Jaya Textile.
"Beberapa bulan lalu sempet ada, setiap tahun pasti ada naik tapi ga tinggi banget," ujarnya saat ditemui, Rabu (25/05).
Di tokonya, harga ecer kain katun rayon saat ini mencapai Rp 28.500/meter sementara sebelumnya ada di harga Rp 26.000/ meter.
Di harga grosiran, sebelumnya ia berikan harga Rp24.000/meter kini menjadi Rp 26.500/ meter. Adanya kenaikan tak mengubah banyak laba yang diperoleh.
"Gak begitu pengaruh, lebaran kemarin justru permintaan masih banyak di kita, memang ada pesanan pelanggan tetap juga," lanjutnya.
Sementara di toko lain, Rudi Royhan (34) penjual kain polyester salah satu ruko Metro Tanah Abang, mengatakan hal serupa namun. Kain polyester sendiri memiliki ragam jenis sehingga ada penyesuaian terhadap harga yang dikenakan.
"Kalau naik dari pabrik ya kita ikut naikin juga ya disesuaikan saja, ikut permintaan pasar juga," katanya.
Saat ini kain polyester di tokonya berada di kisaran Rp 13.000 - Rp 800.000 per meter dari berbagai jenis yang ada.
Sebelumnya, di kuartal IV 2021 Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyampaikan terjadinya kenaikan harga jual produk tekstil akibat lonjakan harga bahan baku kapas internasional. Hal tersebut memicu penyesuaian harga jual secara perlahan.