Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Sarinah di Jakarta Pusat memiliki wajah baru setelah direnovasi hampir dua tahun lamanya. Tampilannya kini lebih modern dibanding sebelumnya.
Sarinah kini tidak seperti pusat perbelanjaan biasa. Ketika melihat ke dalam, Anda serasa melihat galeri seni. Begitulah kesan Bisnis ketika mencoba berkunjung ke sana.
Di lantai pertama pengunjung disuguhi beberapa tempat makan dan kedai kopi. Pengunjung bisa dengan nyaman menikmati santapan dengan desain tempat makan yang juga terbilang apik.
Di lantai ini juga terdapat relief sepanjang 12 meter yang menampilkan petani-petani Indonesia. Relief tersebut merupakan peninggalan era pimpinan Presiden Soekarno. Bahkan, pembuatnya hingga kini masih menjadi misteri.
Relief tersebut juga sudah tidak muncul setelah Presiden Soekarno lengser. Kabarnya baru ditemukan kembali pada tahun 2021 saat proses renovasi Sarinah.
Selanjutnya, pengunjung bisa turun ke lantai bawah (lower ground/LG). Di sana tersedia makanan Nusantara dan jajanan pasar.
Sarinah juga mempertahankan tangga berjalan atau eskalator pertama yang dibangun di Indonesia. Ukurannya cukup kecil dibandingkan eskalator yang biasa ditemukan sekarang.
Namun, eskalator tersebut kini tidak bisa dioperasikan dan diapit dua tangga berjalan baru.
Ada juga toko menjual kain tradisional. Beberapa toko juga menyediakan kerajinan tangan, sehingga ketika berkeliling seperti melihat pameran seni di dalamnya.
Di lantai 6, pengunjung bisa melihat ke pameran seni yang digelar oleh Mojisa Creative, Distrik Seni. Pameran tersebut dibuka pada 2 Juni hingga 22 Agustus 2022. Tiketnya dapat dibeli langsung di lokasi dengan harga Rp50.000 untuk umum.
Sarinah mulai direnovasi pada Juli 2022. Sebelumnya renovasi berlangsung, pihak Sarinah meminta semua penyewa menutup gerai masing-masing pada 30 April 2020. Pada 21 Maret 2022, Sarinah resmi dibuka kembali setelah selesai direnovasi selama hampir 2 tahun.
PT Sarinah merupakan anak usaha Aviasi Pariwisata Indonesia yang bergerak di bidang ritel dan perdagangan. Perusahaan tersebut didirikan pada 17 Agustus 1962 oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.
Menariknya, nama Sarinah berasal dari nama pengasuh Soekarno pada saat kecil. Ide dibangunnya Sarinah datang setelah Bung Karno berkunjung ke beberapa negara yang sudah lebih dulu memiliki pusat belanja modern.
Soekarno pun kemudian ingin membuat pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan rakyat mendapatkan barang-barang murah tetapi dengan mutu yang bagus.