Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Heru Budi Hartono Pj Gubernur DKI Blusukan dan 3 Pesan Jokowi

Heru menyebut program normalisasi Sungai Ciliwungmenjadi salah satu program prioritasnya saat memimpin Jakarta.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kanan) berjabat tangan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) usai dilantik di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (17/10/2022). Heru Budi Hartono sah dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kanan) berjabat tangan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) usai dilantik di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (17/10/2022). Heru Budi Hartono sah dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

Normalisasi Ciliwung dan Relokasi

Heru juga akan berkoordinasi Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Ali Maulana Hakim berkenaan dengan rencana relokasi warga di sepanjang Jalan RE Martadinata terutama di sekitar Taman BMW yang kini menjadi lokasi Jakarta International Stadium (JIS).

"Saya mungkin tanya ke Pak Wali Kota apakah itu sudah terdata oleh PT KAI, bahwa itu memang masyarakat kita yang ada di sana. Kita cari kalau ada rumah susun kosong kita tempatkan," katanya.

Salah satu opsi tujuan relokasi adalah Rumah Susun Pasar Rumput, tetapi Heru akan mengecek lebih lanjut mengenai ketersediaan unit di rusun tersebut.

Normalisasi Ciliwung

Heru menyebut program normalisasi Sungai Ciliwung bakal menjadi salah satu program prioritasnya saat memimpin Jakarta menggantikan Anies Baswedan.

Normalisasi Kali Ciliwung menjadi salah satu program penanggulangan banjir yang diminta Presiden Jokowi untuk menjadi prioritas. Meski begitu, Heru menyebut metode normalisasi sungai yang dilakukannya tidak mengedepankan penggusuran.

"Kita bisa mengeruk seperti tahun 2015 yang lalu saya bersama Pak Jokowi waktu itu beliau Gubernur. Kita telusuri Ciliwung sampai atas, sampai saya ingat sampai Kampung Melayu. Kita keruk, kita bersihkan salurannya, dan tidak harus relokasi," ujar Heru di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).

Walaupun baru dilantik pada hari ini sebagai Pj Gubernur DKI, Heru sudah blusukan ke beberapa lokasi untuk melihat tempat-tempat yang terdampak banjir saat ini. Dia sudah berkomunikasi dengan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengenai program penanggulangan banjir.

Beberapa titik rawan banjir Jakarta yang akan menjadi perhatian Heru, antara lain: Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, Pintu Air Manggarai, Kali Krukut, hingga Banjir Kanal Barat.

Disinggung program penanggulangan banjir di era Anies, yakni sumur resapan, Heru mengatakan program tersebut itu tidak jelek.

“Semua program gubernur (Anies Baswedan) itu mungkin cukup baik, cuma volume dan penempatannya yang kita lihat, dan yang memprogramkannya dinas-dinas yang sudah pengalaman,” ujarnya.

Sumur Resapan

Adapun, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menyatakan Heru perlu melakukan evaluasi program sumur resapan.

Sumur resapan merupakan program andalan Anies dalam mengatasi banjir. Meski mendapat serangan dan kritikan, Anies tetap berpendapat, sumur resapan adalah solusi ideal  mencegah banjir. 

Namun, menurut Yayat, program sumur resapan kurang efektif mengatasi banjir di Jakarta karena tanah di Ibu Kota kebanyakan telah jenuh dan tidak bisa menyerap air. 

"Tingkat efektivitasnya tidak maksimal. Kondisi tanah di Jakarta sudah jenuh, seperti Jakarta Utara, Jakarta Pusat," kata Yayat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Tapi, karena program sumur resapan sudah terlanjur berjalan dengan anggaran tidak sedikit, setidaknya Yayat berharap agar Pemprov DKI mampu melakukan pendekatan yang lain demi membuat sumur resapan itu menjadi lebih berguna.

Heru menyebut, bahwa Jakarta sebenarnya memiliki cetak biru yang mumpuni dalam mengatasi kemacetan lalu lintas yang telah diterapkan sejak era kepimpinan Gubernur Wiyogo Atmodarminto. Cetak biru itu diterjemahkan dengan program transportasi TransJakarta sewaktu era Gubernur Sutiyoso.

Dia memastikan akan melanjutkan pembangunan moda transportasi massal TransJakarta dan juga MRT.

“Tentunya transportasi terpadu seperti MRT harus dilanjutkan, bukan hanya dari Lebak Bulus sampai Kota, nanti ada dari Pulo Gadung sampai ke Dukuh Atas,” kata Heru.

Presiden Jokowi juga menginginkan adanya kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat dalam mengembangkan transportasi massal.

“Beliau juga menyampaikan ada beberapa transportasi lainnya sekarang sudah jadi seperti LRT, bisa kolaborasi dengan pemda,” katanya.

 

 

 

Halaman Sebelumnya
Pesan Jokowi dan Blusukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara, Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper