Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi pembicara dalam acara Bloomberg NEF Summit, salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua Bali pada 12 November 2022.
Dalam kesempatan tersebut, dia membeberkan pencapaian Jakarta pada periode 2017-2022 dalam menghadapi perubahan iklim.
“Jakarta telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26 persen pada 2020, ini bahkan melampaui target penurunan 30 persen di 2030,” kata Anies dikutip dari Instagram pribadinya, Minggu (13/11/2022).
Anies mengatakan bahwa capaian tersebut diperoleh melalui tiga prinsip yang selama ini diterapkan. Pertama yakni menyelesaikan perubahan iklim dari akar masalahnya.
“Mengubah kota yang tadinya car oriented development menjadi Transit Oriented Development,” imbuh Anies.
Selain itu, dia juga menjelaskan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi perubahan iklim. Dia mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bahwa kepemimpinannya telah berkolaborasi dengan berbagai organisasi, pemangku kepentingan, dan mengajak warga kota terlibat.
Baca Juga
“Terakhir evidence-based policy, di mana pengambilan kebijakan harus selalu berdasarkan pada data dan ilmu pengetahuan,” katanya.
Anies menjelaskan dalam hal ini pihaknya terus meminta masukan dari para ahlinya, termasuk belajar dari kota atau negara lain yang juga menghadapi masalah serupa.
“Dan yang paling penting, harus ada kemauan politik yang kuat [strong political will] untuk menerjemahkan kebijakan menjadi aksi dan mengalokasikannya dalam anggaran,” katanya.
Anies menyebutkan G20 memiliki peran yang menentukan dalam upaya menghadapi krisis iklim. Sehingga diperlukan integrasi vertikal antara pemerintah nasional dengan pemerintah- pemerintah lokal.
“Setiap kebijakan di tingkat lokal harus selaras dengan kebijakan dan target di level nasional,” tandasnya.