Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Salip Nasional, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta 5,18% pada Kuartal II/2025

Pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,18% pada kuartal II/2025, lebih tinggi dari nasional 5,12%.
Kendaraan melintas dengan latar belakang jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (1/3/2025). Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2025 akan mencapai 5%, terutama didorong oleh momen Ramadan dan Lebaran. / Bisnis-Abdurachman
Kendaraan melintas dengan latar belakang jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (1/3/2025). Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2025 akan mencapai 5%, terutama didorong oleh momen Ramadan dan Lebaran. / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, Jakarta — Pemerintah Provinsi Jakarta mengaku bersyukur pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat 5,18% pada kuartal II/2025, menyalip pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,12%.

Gubernur Jakarta Pramono Anung menilai bahwa pertumbuhan ekonomi di Jakarta bisa lebih tinggi daripada nasional karena Jakarta sudah mulai dikelola secara baik, meskipun hal itu tidak mudah.

Berdasarkan data Bada Pusat Statistik (BPS) Jakarta, perekonomian Jakarta tumbuh 5,18% (year on year/yoy). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi nasional versi nasional mencapai 5,12 persen yoy. 

"Artinya apa? Artinya bahwa Jakarta betul-betul terkelola secara baik. Karena tidak gampang untuk Jakarta yang begitu besar, yang sekarang ini memberikan konstribusi bagi GDP kita, bagi ekonomi nasional adalah sekitar 16%," tutur Pramono di Jakarta, Rabu (6/8).

Berdasarkan data BPS Provinsi Jakarta, dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Jakarta tersebut dikontribusi usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 9,90%. 

Sementara itu dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa juga tumbuh 17,26% pada kuartal II/2025.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi konstribusi kita untuk memperindah Jakarta," katanya.

Pramono menegaskan bahwa dirinya ingin Jakarta menjadi role model bagi provinsi lain dengan cara mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dia juga menegaskan bahwa Jakarta akan menjadi wilayah yang terbuka bagi warga provinsi lain yang ingin mencari peluang dan nafkah.

"Saya termasuk yang dikritik banyak orang, kenapa dalam kondisi seperti ini Jakarta masih membuka diri? Karena Jakarta harus membuka diri, Jakarta harus menjadi role model. Jakarta adalah rumah bagi siapa saja. Tidak boleh Jakarta hanya menjadi rumah kelompok-kelompok tertentu," ujar Pramono.

Sebagai informasi, BPS mengungkap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12% pada kuartal II/2025. Adapun, sumber pertumbuhan terbesar yakni industri pengolahan yang menopang 1,13% (yoy). 

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan tak hanya industri pengolahan, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha perdagangan, informasi dan komunikasi, serta konstruksi. 

"Pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,70%, informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan 0,53%, serta konstruksi dengan sumber pertumbuhan 0,47%," kata Edy dalam rilis BPS, Selasa (5/8/2025). 

Pada periode ini, industri pengolahan masih menjadi sumber terbesar yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Industri pengolahan pada periode kuartal I/2025 juga menopang dengan sumber pertumbuhan 0,93%.

Angka tersebut juga meningkat dari periode tahunan, pada kuartal  II/2024 yang hanya mencapai 0,79%. Adapun, secara keseluruhan lapangan usaha mengalami peningkatan secara tahunan maupun kuartalan. 

"Dari sisi lapangan usaha pada kuartal II/2025 secara tahunan seluruh lapangan usaha tumbuh positif, lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan," tuturnya. 

Edy menjelaskan bahwa kelima lapangan usaha tersebut memberikan kontribusi mencapai 63,59% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah jasa lainnya yaitu tumbuh 11,31%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro