Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan DKI Jakarta harus bisa mengolah air limbah seperti yang dilakukan di Rotterdam, Belanda.
"Di Belanda juga sebelumnya di sungai-sungai ada yang buang kulkas, sepeda. Nah ada air bersih sekarang, karena mereka menerapkan semua rumah wajib menyambungkan pipa air kotor ke air limbah," kata Ahok di Hotel Grand Cempaka, Selasa (6/10/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur ini megatakan upaya penggabungan PAM dan PAL diharapkan bisa menambah kuantitas air bersih di DKI. Dengan penggabungan ini pula, Ahok tak mengharapkan adanya bentrokkan dengan pihak swasta pengelola air bersih.
"Saya mau pipa ya dipasang dulu, kerjasama dengan swasta boleh, tetapo harga kita [Pemprov DKI] yang kendalikan. Kalau ada BUMD yang macam-macam, pecat saja," tegasnya.
Upaya ini juga diakui Ahok mengingat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI tak mampu menyusun anggaran, maka untuk percepatan pembangunan Ahok siap menggelontorkan uang yang banyak.
"Ini sudah dipasang pengelolaan semua pipa. Ini harus digabung kalau ada pengelolaan limbah dari Sungai Ciliwung dari KBT [Kanal Banjir Timur], KBB [Kanal Banjir Barat]. Petanya tak hanya Sungai Ciliwung tetapi juga sungai Citarum. Jadi banyak sekali suplai air untuk Jakarta," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
