Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASIAN GAMES 2018: Nasib Wisma Atlet Tunggu Hibah Pusat

Kepala Badan Perencanan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan proses penghibahan lahan di Kemayoran milik Sekretariat Negara kepada Pemprov DKI untuk pembangunan Wisma Atlet masih dalam proses.
Stadion Gelora Bung Karno/gelorabungkarno
Stadion Gelora Bung Karno/gelorabungkarno

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Perencanan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan proses penghibahan lahan di Kemayoran milik Sekretariat Negara kepada Pemprov DKI untuk pembangunan Wisma Atlet masih dalam proses.

"Proses hibah itu ada di BPKAD [Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah] kelanjutannya seperti apa," jelas Tuty di Balai Kota, Selasa (1/12/2015).

PT Jakarta Propertindo selaku pengembang Wisma Atlet mulai membuka lelang prakualifikasi jasa dan rancang bangun sementara status lahan dari Sekretariat Negara belum memiliki kejelasan.

Tuty menerangkan, pembangunan Wisma Atlet harus memiliki pembiayaan dan skema investasi mengingat sarana olah raga untuk atlet Asian Games 2018 ini memakai pembiayaan melalui penyertaan modal pemerintah (PMP).

"Kalau dia [PT Jakarta Propertindo] mau memakai skema PMP ya dia mau tak mau harus menunggu kepastian dulu. Apalagi skema pembiayaannya akan di cek di BPKAD," ujar Tuty.

Tuty menegaskan pentingnya kepastian model, pola, nilai investasi, dan mekanisme pembangunan. "Harus semua dikoordinasikan ke BPKAD," terangnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mustafa Kamal menegaskan, skema keuangan antara Pemprov DKI dengan Pemerintah Pusat dalam penghibahan lahan Kemayoran untuk Wisma Atlet masih belum jelas sehingga sangat mengkhawatirkan.

"Skema keuangan ini sedang kami cek karena nilainya ini cukup besar sehingga pada hakikatnya harus mendapat persetujuan izin dari Komisi II," kata Mustafa Kamal kepada Bisnis.com, Kamis (26/11/2015).

Mustafa Kamal menyatakan, ketidakjelasan skema kerjasama dan keuangan terkait hibah untuk Wisma Atlet dalam pelaksanaan Asian Games 2018 ini dikhawatirkan berpeluang menimbulkan korupsi.

"Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan secara tidak proporsional. Kami tidak mau ada yang mengambil untung dengan alasan Asian Games, jangan sampai ada peluang korupsi," tegasnya.

Mustafa menjanjikan lahan Wisma Atlet bisa di eksekusi setelah penyelesaian masa sidang penyisiran aset negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper