Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengucapkan hal yang kontroversial. Mantan menteri pendidikan tersebut menilai bahwa slogan kerja, kerja, kerja tak cukup untuk menjalankan sebuah pemerintahan.
"Saya percaya bahwa kita dalam bekerja tidak cukup hanya kerja-kerja-kerja saja. Tidak cukup," kata Anies saat memberikan kata sambutan dalam kegiatan "Silaturahmi Pengurus DPP Perkumpulan ADRI (Ahli dan Dosen Republik Indonesia) di Balai Kota DKI, Senin (27/8/2018), malam,
Menurutnya, para dosen dan ahli harus mengembalikan pesan-pesan kuat yang menggerakkan, yang menggugah, karena Republik Indonesia dibangun oleh ide dan gagasan.
Ide dan gagasan lantas diterjemahkan dalam kata-kata yang mengugah. Lalu dikerjakan dalam kerja-kerja yang tuntas. Hal inilah yang menjadi pesan.
"Kita harus melakukannya gagasan dulu. Harus ada gagasan. Ini harus ada gagasan dulu," ungkapnya.
Pendiri gerakan Indonesia Mengajar tersebut kembali menegaskan slogan kerja, kerja, kerja tak cukup dilakukan. Dari gagasan, lalu ada kata-kata. Harus ada narasi, karena kalau hanya gagasan tanpa narasi, akan di awang-awang.
Anies menambahkan narasi itu membuat gagasan bisa dipahami. Sesudah itu baru ada kerja.
"Jadi ada gagasan, ada kata-kata, ada kerja," jelasnya.
Hari-hari ini, dia mengatakan seringkali kata-kata dianggap tidak penting. Padahal, dia mencontohkan bahwa yang ada di kalimat di Bhinneka Tunggal Ika adalah kata-kata. Tidak ada kerja, di situ yang ada hanya kata-kata.
"Di balik itu ada gagasan. Lalu, kita bekerja menjaga persatuan, mewujudkan persatuan. Dari mana? Gagasan dan kata-kata. Ini yang harus kita kembalikan," ucap Anies.
Seperti diketahui, slogan kerja, kerja, kerja sangat erat kaitannya dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Meski demikian, Anies tidak secara gamblang mengungkapkan bahwa ucapannya di depan perkumpulan ahli dan dosen untuk menyindir pemerintah.
Anies diketahui menjadi tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014. Kariernya menjadi menteri pendidikan tak berlangsung lama setelah dipecat Jokowi.
Anies lantas diusung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi Gubernur DKI dan berpasangan dengan Sandiaga Uno. Kini, Anies harus memimpin Jakarta seorang diri karena Sandi menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.