Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan air minum dalam kemasan di Jakarta dijamin tak terganggu

JAKARTA: Kementerian Perhubungan menjamin distribusi pasokan air minum dalam kemasan (AMDK) tidak akan terganggu dengan adanya kebijakan pemerintah melarang operasional truk tronton pada H-7 dan H+7 Hari Raya Idulfitri.Hal tersebut diungkapkan Pandu

JAKARTA: Kementerian Perhubungan menjamin distribusi pasokan air minum dalam kemasan (AMDK) tidak akan terganggu dengan adanya kebijakan pemerintah melarang operasional truk tronton pada H-7 dan H+7 Hari Raya Idulfitri.Hal tersebut diungkapkan Pandu Yunianto, Kasubdit Pengendalian Operasi Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dirjen Hubungan Darat dalam diskusi ringan bersama Rembang Kayo (Sekjen Aspadin - Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia).Menurut Pandu pola distribusi AMDK tidak akan terganggu sebab pemerintah tetap memperbolehkan beroperasinya truk pengangkut jenis dua sumbu yang tidak akan menyebabkan kemacetan pada ruas jalan tol atau jalan arteri."Keputusan ini kami ambil untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas di masa mudik dan masa balik yang akan mencapai tujuh kali lipat dari hari-hari normal," ujarnya dalam diskusi ringan dan buka puasa bersama sejumlah media di bilangan Senayan.Sekjen Aspadin Rembang Kayo menyatakan ketersediaan air minum dalam kemasan yang saat ini merupakan bagian dari kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari, adanya pembatasan operasional truk jenis tronton selama periode Lebaran terutama untuk wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan Bogor diprediksi dapat mempengaruhi potensi keterbatasan air minum dalam kemasan, dalam hal ini adalah produk kemasan galon di pasaran.Aspadin mencatat wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dibandingkan dengan seluruh Indonesia membutuhkan sekitar 40% pasokan AMDK (sekitar 4,8 juta gallon) atau setara dengan 16,5 juta liter/hari untuk dikonsumsi masyarakat sehari-hari.Aspadin berharap adanya dispensasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah tersebut agar ketersediaan pasokan air minum dalam kemasan yang saat inimerupakan bagian dari kebutuhan pokok bagi masyarakat pada periode Idulfitri dapat terjamin keberadaannya."Belum lagi, pemberlakuan kebijakan pemerintah DKI Jakarta beberapa waktu belakangan ini terhadap pembatasan truk masuk tol dalam kota serta ketidaklancaran infrastruktur jalan. Nyatanya memberikan pengaruh pada terhambatnya proses distribusi AMDK untuk masyarakat khususnya wilayah Jabodetabek. Pelaku usaha yang merupakan anggota Aspadin mengharapkan pemerintah memperhatikan permasalahan ini" demikian kata Rembang.Dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya keterbatasan produk AMDK terutama produk galon tersebut, beberapa industri yang tergabung dalam Aspadin mengambil langkah semaksimal mungkin melakukan penyesuaian terhadap kebijakan yang ada, diantaranya dengan menambah kapasitas produksi dan memaksimalkan distribusi produk ke konsumen.Aspadin juga telah mengajukan surat kepada Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan telah mendapatkan surat dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia yang ditujukan untuk Dinas Perhubungan agar AMDK mendapatkan prioritas dalam angkutan barangnya setara dengan angkutan kebutuhan pokok masyarakat."Kebutuhan pokok air minum yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat sudah menjadi barang konsumsi pokok dan tidak boleh terhambat pengadaannya sehari-hari. Hal inilah yang diharapkan menjadi dasar kebijakan pemerintah untuk memberikan dispensasi terhadap angkutan AMDK," kata Rembang.Selain langkah antisipasi dan upaya pemenuhan kebutuhan AMDK bagi masyarakat selama Lebaran yang dilakukan pelaku usaha di bawah payung Aspadin masyarakat juga tetap dapat mengkonsumsi air minum dalam kemasan di luar gallon dalam ukuran lainnya yang tersedia di pasar yaitu 1500 ml, 600 ml, 380 ml, dan 240 ml. (faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper