Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Volume sampah di Jakarta diperkirakan telah mencapai lebih dari 5.000-6.000 ton/hari, menurut data Dinas Kebersihan-DKI Jakarta 2010.  
 
Menurut Dinas Kebersihan tersebut, hanya sekitar 88% samapah yang bisa ditangani, sedangkan sisanya dibuang ke sungai ( jaringan drainase lainnya), dibakar, atau ditimbun. 
 
"Namun data ini perlu diuji kembali mengingat secara nyata masih banyak tumpukan sampah di tempat publik maupun privat," kata Triarko Nurlambang, Kepala Kepala Pusat Penelitian Geografi Terapan Universitas Indonesia,  hari ini.
 
Dari jumlah tersebut perbandingan sampah organik dan unorganik adalah sekitar  60:40 dan ada kecenderung sampah unorganik akan bertambah mengingat jumlah sampah plastik dan kain atau barang sintetis lainnya cepat bertambah.
 
Permasalahan sampah menjadi agenda penting pembangunan apalagi dengan adanya UU tentang pengelolaan sampah yaitu UU no.18 tahun 2008. Disebutkan dalam UU ini konsep pengelolaan bergeser dari P3 (pengumpulan,pengangkutan,pembuangan)  ke P4 (pemilahan,pengolahan,pemanfaatan,pembuangan residu). 
 
Triarko menambahkan penanganan sampah selain P4 di atas cenderung belum banyak menunjukkan hasil yang memadai untuk dikembangkan. Penggunaan incinerator (alat pengolah sampah) belum berkembang luas mengingat masih ditemuinya sejumlah kegagalan. 
 
"Gagal secara teknis maupun ekonomis dan dalam beberapa kasus juga gagal dalam hal lingkungan, terutama oleh asap yang ditimbulkan,” kata  Triarko yang juga konsultan kebijakan kajian lingkungan hidup strategis pada Kementerian KLH, Kemendagri, dan Bappenas itu.
 
Jenis incinerator berdasarkan kapasitasnya cukup beragam. Ada incinerator mikro (kecil) yang memiliki kapasitas bakar 2,5 - 3,5 m3/jam atau 30-50 m3/hari dan ada juga incinerator mini dengan kapasitas volume 130 m3 atau 32 ton (1 truk ukuran besar mampu mengangkut 3-4 ton) bisa digunakan untuk kompleks perumahan, kawasan industri, kawasan komersial. 
 
"Pada tahun 2004 Pemprov DKI Jakarta pernah melakukan uji coba penggunaan incinerator di 21 kelurahan dengan total kapasitas 1.000 ton/hari, tetapi sampai saat ini tidak lagi terdengar keberlanjutannya," katanya.(sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inria Zulfikar
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper