JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengantisipasi puncak musim penghujan pada Januari-Februari 2012 yang dapat menghambat distribusi barang kebutuhan pokok ke Ibu Kota.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Nasfi Burhan mengatakan dampak dari hambatan distribusi dapat merugikan warga Ibu Kota karena pasokan barang kebutuhan pokok (sembako) menjadi tersendat dan cenderung diikuti kenaikan harganya.
“Pemerintah pusat dan Pemprov DKI harus meningkatkan koordinasinya untuk mencejah jangan sampai terjadi hambatan distribusi barang kebutuhan pokok pada puncak musim penghujan yang dapat merugikan warga,” katanya di Jakarta hari ini.
Menurutnya, selama musim penghujan banyak infrastruktur terganggu akibat terendam air hujan atau luapan sungai sehingga dapat menghambat kelancaran arus distribusi barang.
Nasfi mengatakan Pemprov DKI harus menjamin pasokan sembako tetap terkendali, baik saat terjadi lonjakan permintaan pada menjelang perayaan akhir tahun maupun jika terjadi hambatan distribusi pada puncak musim penghujan.
Pasokan sembako untuk memenuhi kebutuhan harian di Jakarta yaitu untuk komoditas beras mencapai sekitar 300, gula pasir 300 ton, daging ayam 600 ton, daging sapi 180 ton, telur ayam 400 ton, minyak goreng 350 ton, sayur mayur 1.100 ton, dan buah buahan 1.200 ton per hari.
Sementara itu Manager Humas PD Pasar Jaya Yohanes Daramonsidi mengatakan pihaknya bersama para pedagang telah berkoordinasi dengan sejumlah mitra di daerah produsen produk agribisnis untuk mengantisipasi musim penghujan.
“Para pedagang Pasar Induk Kramat Jati sejak jauh hari sudah berkoordinasi dengan banyak daerah produsen guna mengantisipasi jika ada salah satu daerah tersebut mengalami hambatan distribusi sehingga dapat langsung meminta kiriman dari daerah lain yang relatif aman,” ujarnya.
Menurutnya, para pedagang di 153 pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya, terutama Pasar Induk Kramat Jati, memang biasa menghadapi dampak dari musim penghujan yang terjadi setiap tahun.
Namun, lanjutnya, mereka tetap mengantisipasinya dengan persiapan yang lebih matang dan meningkatkan koordinasinya dengan mitra di daerah produsen produk agribisnis agar pasokannya tetap terjaga baik. (arh)