Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebut banyak pihak tertarik menjalin kerja sama dengan PAM Jaya.
Menurutnya, jumlah pelanggan PAM Jaya saat ini mencapai lebih dari 2,5 juta, sehingga menjadi captive market yang baik. Dia juga menyampaikan bahwa PAM Jaya sudah bisa bersiap untuk penawaran umum perdana (IPO) meski cakupan layanan belum sepenuhnya 100%.
“Maka Jakarta ini kalau betul-betul di tahun 2029, kita bisa 100% Pak Arief (Dirut PAM Jaya Arief Nasrudin). Tapi go public-nya IPO-nya jangan nunggu 100%. 85% menurut saya sudah cukup untuk IPO,” ujarnya dikutip Sabtu (5/7/2025).
Pramono menuturkan bahwa setiap kali menyampaikan rencana pengembangan PAM Jaya, sejumlah pengusaha langsung menyatakan minat untuk bekerja sama.
“Dan sekarang, kenapa saya dimana-mana saya ngomong ini. Begitu saya ngomong ini, pasti Pak Arief didatangi para konglomerat. "Pak saya aja yang kerjasama sama Bapak". Betul gak Pak Arief? Orang pada ngiler. Karena size-nya pasti gede, pasti gede. Dibandingkan dengan yang lain,” ujarnya.
Terlebih, Pramono juga meyakini bahwa air merupakan kebutuhan yang nyata.
Baca Juga
“Ini air yang real, yang nyata. Konsumennya di atas 2,5 juta. Maka inilah yang menjadi captive market yang besar bagi kita semua,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Manajemen PAM Jaya menargetkan perusahaannya melantai atau melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa pada 2027.
Arief mengatakan perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta tersebut saat ini telah memulai housekeeping menuju IPO.
“Kita sudah melakukan housekeeping untuk IPO. InsyaAllah Pak Gubernur menargetkan di 2027,” ujar Arief saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Adapun langkah yang dilakukan termasuk perubahan status hukum badan usaha dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) menjadi Perseroan Daerah (Perseroda).
PAM Jaya saat ini sedang menjalani berbagai pendekatan agar proses melantai ke bursa saham tersebut terwujud.
"Bismillah kita sedang melakukan berbagai hal pendekatan, baik juga itu perubahan status hukum kemudian juga mendapatkan blessing dari berbagai pihak, stakeholder," ujarnya.