JAKARTA: Tingkat elektabilitas Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli menduduki peringkat pertama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarat periode 2012-2017 menurut hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Stategis pada 2-7 April 2012.Direktur Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Stategis (Puskaptis) Husin Yazid mengatakan pasangan sipil-militer itu meraup angka 47,22% disusul pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaya Purnama memperoleh angka 15,16%.Selanjutnya pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini memperleh angka 10,28%, Faisal Basri-Biem Benyamin sebesar 3,17%, Alex Noerdin-Nono Sampono 2,31% dan pasangan Hendardji Soepandji-Achmad Riza Satria sebanyak 1,55%.“Keenam pasangan itu masih bisa meningkatkan elektabilitas maupun populariasnya dengan melakukan strategi-strategi, seperti iklan baik di televisi, surat kabar, maupun radio. Selain acata temu calon secara langsung dengan masyarakat,” katanya di Jakarta hari ini. Menurutnya, melalui berbagai kegiatan iklan di televisi dapat menaikan angka elektabilitas sekitar 13,79%, dan melalui pawai keliling kota diperkirakan mampu mendongkrak angka mencapai 13,10%.Husin menjelaskan melalui strategi yang dilakukan masing-masing pasangan calon, diperkirakan perolehan masing-masing pasangan dapat berubah, pada masa kampanye dengan perubahan mencapai 19,17%.Adapun perubahan yang terjadi pada sebulan sebelum pencoblosan diperkirakan mencpai 6,07%, satu minggu sebelumnya 5,10%, tiga hari mencapai 5,10%, dan satu hari sebelum pencolbisan mencapai 9,93%."Bahkan pada hari pelaksanaan atau saat didalam bilik suara perubahannya justru yang paling tinggi mencapai 35,59%," terangnya.Menurut dia figur incumbet masih sulit diungguli oleh pasangan lain, sebab masyarakat menganggap modal dasarnya masih tinggi dan juga memiliki kompetensi dan dekat dengan masyarakat."Tidak hanya itu, incunbent juga dianggap sudah punya pengalaman kinerja. Walaupun dari 24 pelayanan publik ada 3 pelayanan publik yang belum maksimal yakni banjir, transportasi, dan kemacetan. Tapi tingkat kepuasan masyarakat masih di atas 50%," tegasnya.Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan untuk meningkatkan pengamanan Ibu Kota dan keselamatan warganya, terutama selama menjelang hingga setelah berlangsungnya pemilihan umum kepala daerah DKI 2012 kan dibangun sistem layanan panggilan darurat melalui public service center 911..“Layanan cepat dan tepat dalam kondisi darurat sangat diperlukan, karena hingungan detik dan menit itu menentukan kondisi seseorang. Waktu yang singkat itu bahkan menjadi penentu hidup mati korban,” ujarnya.Fauzi mengatakan keberadaan public service center 911 dapat mengoptimalkan pelayanan kepada warga, terutama bidang kesehatan dan keamanan. Karena dengan kehadiran layanan baru tersebut maka setiap warga Jakarta akan mendapat layanan secara maksimal.“Dengan adanya public service center 911 maka pengelolaan layanan kesehatan atau rumah sakit, pemadam kebakaran, satuan polisi pamong praja, dan Kepolisian tidak lagi secara sendiri-sendiri, tetapi dengan sistem baru itu seluruhnya akan ditangani bersama,” ujarnya. (faa)
>> BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA:
+ Berita BISNIS INDONESIA hari ini: S&P ogah buat INVESTMENT GRADE?
+ INDONESIAN IDOL 2012: BELINDA pulang!
+ PESAWAT JATUH, 127 penumpang TEWAS
+ ACEH kembali diguncang GEMPA 5,9 SR
+ INDONESIAN BONDS sets for Weekly GAIN
+ MANCHESTER UNITED Value rises to $2.2 Billion
+ DAHLAN ISKAN mengintili TIGA PEREMPUAN
+ WISHNUTAMA mau buka RESTO dan bikin EO?
+ DIVE SITES: Indonesian big problem, FISHERMAN BLAST