JAKARTA—Transjakarta berniat untuk kembali menggunakan bus busway berbahan bakar solar mulai tahun depan.
Kepala BLU Transjakarta Muhammad Akbar mengatakan bus berbahan bakar solar tersebut akan digunakan untuk pengadaan 158 bus gandeng yang akan beroperasi di Koridor I (Blok M-Kota), II (Pulogadung-Harmoni), dan III (Kalideres-Harmoni).
“Yang akan datang rencannya akan kita ubah lagi ke solar. Jenis bus yang akan ditambah tidak akan berbahan bakar gas lagi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (31/10).
Akbar mejelaskan memburuknya layanan busway salah satunya disebabkan oleh faktor jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas yang tidak memadai. Dengan ditutupnya SPBG di Pancoran, jelasnya, maka saat ini yang tersisa hanya 4 SPBG yang terletak di Jl. Pemuda, Kampung Rambutan, Pinang Ranti, dan Pesing.
“Padahal jumlah bus yang harus ditangani mencapai 477 bus, belum lagi akan ada tambahan 102 bus lagi akhir tahun ini,” paparnya.
Saat ini waktu yang dibutuhkan setiap bus untuk melakukan pengisian bahan bakar mencapai 2-3 jam. Selain itu, kualitas gas yang ada juga belum memenuhi standar kebutuhan mesin mobil.
Karena kurangnya keseriusan dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait dalam penyediaan gas ini, Transjakarta mengusulkan untuk kembali menggunakan bus berbahan bakar solar.
"Memang kalau menggunakan solar akan menimbulkan polusi. Tapi jangan salahkan kami kalau pelayanan ke masyarakat akan turut berdampak, karena yang bus yang antre tambah lagi,” papar Akbar. (if)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
