BOGOR-Ribuan penumpang kereta rel listrik Jabodetabek tujuan kota Bogor hingga Rabu (20/11) malam terlantar di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor akibat minimnya sarana angkutan kota tujuan Bogor.
Ribuan penumpang KRL yang dipaksa turun di Stasiun Bojonggede akibat jalur kereta api KM 45 terkena longsor harus berjalan kaki dari Stasiun Bojonggede menuju Bogor yang jaraknya sekitar 10 Km karena angkutan kota (angkot) ke Bogor minim.
Agung, warga Bojonggede mengatakan pemandangan ribuan orang berjalan kaki dari Bojonggede hingga kota Bogor sudah berlangsung sejak pukul 20.00 WIB.
"Jalan Bojonggede-kota Bogor yang sempit macet. Semua penumpang KRL jalan kaki karena tidak ada angkot," katanya kepada Bisnis, Rabu (21/11) malam.
Menurutnya, penumpang KRL yang berhenti di Stasiun Bojonggede jumlahnya mencapai ribuan orang sedangkan jumlah angkot yang beroperasi tak lebih 30 unit.
Kondisi itu diperparah dengan jalan raya Bojonggede yang hanya selebar 4 m disesaki penumpang KRL yang berjalan kaki ke kota Bogor.
Petugas kepolisian di Bojonggede akhirnya memaksa truk dan mobil pick up mengangkut penumpang KRL yang terlantar di jalanan Bojonggede.
"Polisi juga meminta angkot trayek lain membantu mengangkut penumpang KRL tujuan kota Bogor," kata Puji, salah seorang pengguna setia KRL.
Hingga tengah malam, ribuan penumpang tujuan Bogor masih menyemut di jalan raya Bojonggede. PT KAI Commuter Jabodetabek, anak usaha PT Kereta Api Indonesia, tidak berbuat apa-apa dengan kondisi itu.
Salah seorang petugas PT KAI di Stasiun Bojonggede hanya meminta maaf karena KRL tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Stasiun Cilebut hingga Kota Bogor akibat bencana longsor di KM 45 yang menyebabkan jalur kereta api Bojonggede-Bogor terputus.
Penumpang KRL dari Jakarta ke Bogor diminta turun di Stasiun Bojonggede karena KRL tidak bisa melanjutkan ke Bogor. Mereka disarankan menggunakan moda transportasi lain untuk melanjutkan perjalanan menuju Bogor. (if)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
