Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPBD Laporkan 55 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Imbas Rob dan Hujan Deras

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya bersamaan dengan fenomena pasang maksimum air laut memicu terjadinya genangan di sejumlah titik.
Banjir menggenangi Jalan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2205) / BISNIS - Aprianus Doni Tolok
Banjir menggenangi Jalan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2205) / BISNIS - Aprianus Doni Tolok

Bisnis.com, JAKARTA — Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya bersamaan dengan fenomena pasang maksimum air laut akibat fase Perigee dan Bulan Baru, memicu terjadinya genangan di sejumlah titik.

Berdasarkan pembaruan terbaru hingga Selasa (8/7/2025) pukul 10.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat genangan masih terjadi di 55 rukun tetangga (RT) yang tersebar di beberapa wilayah.

Fenomena rob yang dipicu pasang maksimum air laut, seperti dijelaskan dalam siaran pers BMKG, berlangsung sejak 4 hingga 13 Juli 2025 dan berdampak signifikan pada ketinggian air di pesisir utara Jakarta.

Kondisi ini menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan berstatus Siaga 2 pada Senin (7/7/2025) pukul 14.00 WIB. Sementara itu, hujan intens juga menaikkan status Pos Pantau Angke Hulu menjadi Waspada pada pukul 05.00 WIB, lalu naik lagi menjadi Siaga 2 pukul 20.00 WIB dan akhirnya mencapai Siaga 1 atau Bahaya pada pukul 22.00 WIB.

Kenaikan status juga terjadi di Pos Pantau Sunter Hulu, Bendung Katulampa, serta Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet, yang sama-sama mengalami peningkatan status kewaspadaan akibat debit air yang semakin tinggi. 

Di wilayah Jakarta Barat, tercatat ada 19 RT terdampak genangan. Beberapa kelurahan seperti Duri Kosambi, Kedaung Kali Angke, Rawa Buaya, dan Semanan mengalami genangan setinggi 30 hingga 80 cm akibat kombinasi curah hujan tinggi dan luapan kali setempat.

Di wilayah Kedoya Selatan, Joglo, Kembangan Selatan, dan Kembangan Utara juga mengalami genangan serupa, sebagian besar dipicu luapan Kali Angke, Kali Cengkareng, Kali Pesanggrahan, dan Kali Gebyuran.

Sementara itu, di Jakarta Selatan terdapat 6 RT yang terendam, di antaranya berada di Kelurahan Bangka, Rawa Jati, dan Jati Padang, dengan ketinggian air antara 30 hingga 80 cm.

Penyebab utamanya adalah curah hujan tinggi serta luapan Kali Mampang, Kali Ciliwung, dan PHB GG Saiman. Di Jakarta Timur, genangan lebih luas terjadi di 28 RT, terutama di Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, dan Cililitan, dengan ketinggian air bervariasi antara 50 hingga 160 cm akibat meluapnya Kali Ciliwung.

Sedangkan di Jakarta Utara, dua RT di Kelurahan Kapuk Muara turut terdampak genangan setinggi 50 cm, yang disebabkan curah hujan tinggi ditambah banjir rob.

Selain pemukiman warga, genangan juga melumpuhkan tiga ruas jalan utama di Jakarta Barat. Air setinggi 20 hingga 40 cm tercatat menutupi sebagian Jalan Raya Daan Mogot KM 11, Jalan Bojong Indah Raya di Rawa Buaya, serta Jalan Adi Karya di Kedoya Selatan. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu mobilitas warga dan aktivitas perekonomian.

Sebagai langkah penanganan, BPBD DKI Jakarta bersama Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat telah mengerahkan personel dan peralatan untuk menyedot air serta memastikan tali-tali air tetap berfungsi normal.

Aparat wilayah seperti lurah dan camat juga dikerahkan untuk memantau langsung perkembangan genangan dan menyiapkan kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak.

Untuk membantu para penyintas, enam lokasi pengungsian telah dibuka, antara lain di Masjid Al Ridwan, Musholla Sabili, dan Masjid Al Mujahidin di Kelurahan Jati Padang, serta Mushola Al Inayah di Pejaten Barat, Masjid Al Jabar di Pondok Labu, dan Masjid Alfudhola di Kedaung Kali Angke. Total warga yang mengungsi tersebar di beberapa titik tersebut, dengan jumlah puluhan hingga ratusan jiwa.

Meski demikian, sejumlah wilayah yang sempat tergenang kini telah surut. Di antaranya adalah Kelurahan Pejaten Timur, Kuningan Barat, Pela Mampang, Balekambang, dan sebagian Rawa Jati. BPBD berharap genangan di wilayah lain juga dapat segera surut dalam waktu dekat.

BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan genangan, serta selalu memantau informasi resmi melalui kanal resmi BPBD di media sosial. Dalam keadaan darurat, warga diminta segera menghubungi nomor telepon darurat 112 yang dapat diakses secara gratis dan aktif 24 jam.

Informasi ini disampaikan oleh PUSDALOPS BPBD Jakarta, yang terus memantau dan memperbarui perkembangan situasi banjir dan genangan di wilayah ibu kota.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper