Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, AHOK Curigai Oknum Pejabat Rusun Marunda

JAKARTA:  Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mencurigai oknum Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah yang 'bermain' di Unit Pelaksana Teknis (UPT) rusunawa Marunda.Dia mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada satu pegawai

JAKARTA:  Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mencurigai oknum Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah yang 'bermain' di Unit Pelaksana Teknis (UPT) rusunawa Marunda.

Dia mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada satu pegawai setingkat kepala seksi menarik dana calon penghuni rusunawa antara Rp15 juta - Rp25 juta.

"Kepala seksi kalo dia mau main kita mau ganti, jadi kita lagi curiga satu kepala seksi lagi main di rusun juga. Dari laporan masyarakat Rp15 juta sampai Rp25 juta," katanya di Balaikota, Selasa (5/2/2013).

Laporan yang diperoleh, oknum itu memegang 100 unit yang diklaim sudah penuh ketika akan ditempati pengungsu dari Pluit. Unit tersebut yang akan dijual kepada warga dengan mengeruk keuntungan puluhan juta.

Ahok pernah mendatangi unit yang katanya penuh tersebut ternyata masih kosong. Dia menegaskan bahwa oknum seperti itu harus dibersihkan. Namun
tidak semua pegawai tingkat bawah melakukan hal yang sama.   

"Kalau diatas lurus bawahnya lurus, apalagi semua orang bisa sms saya, jadi bisa melaporkan," kata Ahok.  (ra/fsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Sumber : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper