BISNIS.COM, JAKARTA—Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberi limit waktu dimulainya proyek fisik jalur underground transportasi massal mass rapid transit (MRT) Jakarta pada Oktober 2013.
Hal itu disampaikan Jokowi disela penandatanganan kontrak proyek MRT Jakarta paket pekerjaan bawa tanah dengan dua konsorsium kontraktor di kantor PT Mass Rapid Transit (MRT), Selasa (11/6/2013). “Saya minta sebelum Oktober karena penginnya kontraktor di atas Oktober,” katanya.
Jokowi menjadi saksi pendanatanganan kontrak antara PT MRT dengan konsorsium Shimizu – Obayashi – Wijaya Karya – Jaya Konstruksi Joint Venture yang mendapat dua paket proyek antara Blok M – Senayan dan Senayan – Setiabudi sepanjang kurang lebih 5 kilometer.
Kemudian konsorsium Sumitomo – Hutama Karya Joint Operation mendapat pekerjaan paket jalu underground Setiabudi – Bundaran Hotel Indonesia sepanjang kurang lebih 2 kilometer. Kontraktor berjanji akan memulai proyeknya paling lambat awal Oktober karena harus menyiapkan Detail Engineering Design (DED).
Untuk saat ini, kontraktor sedang mengetes tanah atau soil investigation yakni menghitung kekuatan tanah yang akan dibuat terowongan sedalam 40 meter dari permukaan jalan raya. Alat pengebor harud didatangkan dari Jerman dan Jepang sehingga butuh waktu sekitar 3 bulan.
“Saya sampaikan sambil menunggu alatnya datang, disini mulai dulu misanya menyiapkan lahan terus tes tanah, bedeng lapangan semuanya mulai disiapkan,” kata Jokowi.