Bisnis.com,JAKARTA - Harga beras boleh saja tidak bergejolak dibandingkan dengan harga bahan pangan lainnya, tetapi Perum Bulog tetap menggelar aksi pemantauan harga dan stabilisasi harga di sejumlah pasar.
Selain menggelar operasi pasar (OP), Perum Bulog Divisi Regional DKI menggelar Pasar Rakyat di sejumlah titik, serta memberdayakan keberadaan Bulog Mart untuk melakukan penjualan beras medium alias yang banyak dikonsumsi masyarakat, dengan harga lebih rendah Rp200 per kg hingga Rp300 per kg.
"Harga komoditas pangan khususnya beras terus dipantau dan operasi pasar terus dilakukan untuk menahan tidak terjadi lonjakan harga. Berdasarkan data statistik beras termasuk yang tidak mengalami kenaikan tinggi," ujar Achmad Ma'mun, Kepala Divisi Regional DKI & Banten Perum Bulog, Selasa (16/7).
Dia menjelaskan sejak 3 Juli dilakukan OP beras di Pasar Induk Cipinang dan 11 pasar tradisional, dengan harga grosir maksimal Rp7.100 per kg dan harga eceran maksimal Rp7.400 per kg untuk jenis beras medium. Sampai dengan 14 Juli telah tersalur OP sebanyak 2.650 ton dan berhasil menahan harga. Di tingkat grosir yang semula Rp7.600 per kg menjadi Rp7.500 per kg, dan harga eceran dari Rp8.600 per kg menjadi Rp8.400 per kg.
"Saat ini stok beras di gudang Bulog DKI sebanyak 101.000 ton. Berapa pun permintaan OP pemerintah kami bisa menyanggupi, karena rata-rata yang dikeluarkan dari gudang untuk raskin hanya 3.100 ton," ujar Ma'mun.
Berikut Lokasi Pasar Rakyat Perum Bulog DKI:
1. Kementerian Perdagangan, Jl. Ridwan Rais Jakarta Pusat pada 8 Juli - 2 Agustus 2013
2. Kelurahan Pasar Baru Jakarta Pusat, pada 12 Juli - 2 Agustus 2013
3. Kelurahan Rawa Buaya Jakarta Timur (15-16 Juli 2013)
4. Kantor Wali Kota Jakarta Utara (15 Juli -2 Agustus 2013)
5. Kantor Bulog Divisi Regional DKI, Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara (15 Juli - 2 Agustus 2013)
6. Monas (18-20 Juli)
7. Kelurahan Warakas, Jakarta Utara (24-25 Juli)
