Bisnis.com, JAKARTA—Terbakarnya panel pompa air baku (PAB) Cawang milik Perum Jasa Tirta (PJT) II Sabtu (3/8/2013) menyebabkan pasokan air kepada PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) merosot tajam.
Corporate Communications & Social Responsibilities Div Head Palyja Meyritha Maryanie menegaskan gangguan tersebut bukan kendali dan wewenang Palyja karena PJT II merupakan pihak ketiga.
“Namun dampak dari terbakarnya peralatan tersebut mengakibatkan menurunnya pasokan air baku dari Kanal Tarum Barat yang dikelola oleh PJT II,” katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Senin (5/8/2013).
Kondisi pasokan Palyja Pejompongan sampai kemarin sore hanya menerima 650 liter per detik atau hanya 11,6% dari normalnya 5600 liter per detik sehingga terjadi kemerosotan pasokan 88,3% dari PJT II.
Tambahan suplai air baku dari Kanal Banjir Barat juga menurun, yang sehari sebelumnya 2000 liter per detik turun menjadi hanya 450 liter per detik. Atas kondisi ini lebih dari 100.000 pelanggan mengalami krisis air paling parah di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Palyja berupaya menerima pasokan dari Tangerang 2800 liter per detik naik menjadi 3000 liter per detik, juga dari operator wilayah timur Jakarta (Aetra) sebesar 350 liter per detik.
Namun demikian, semua pasokan tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan air secara normal karena masih mengalami kekurangan pasokan air baku yang menurun sekitar 40%. Kondisi ini lebih buruk dari kondisi sehari sebelumnya yaitu defisit 30%.
“Palyja juga berharap untuk mendapat tambahan air baku melalui kanal banjir barat yang hari ini airnya hanya dapat diambil 450 liter per detik,” ujar Meyritha.
Senin hari ini, Palyja mempertimbangkan untuk melakukan Penggiliran (Rationing) di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang pasokan airnya lebih baik dan airnya akan dialirkan khususnya ke bagian Utara Jakarta yang meliputi Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.
Terjadinya defisit air baku tersebut diatas menyebabkan gangguan berupa pasokan air berkurang dan terhenti untuk di beberapa wilayah pelayanan Palyja. (ltc)