Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Pendatang Baru Meningkat 12,6%

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah pendatang baru ke Jakarta usai lebaran mengalami peningkatan 12,6% dibanding tahun sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah pendatang baru ke Jakarta usai lebaran mengalami peningkatan 12,6% dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta peningkatan ini terjadi karena Ibu Kota Indonesia ini masih menjadi tempat terbuka untuk perantau ditambah Pemprov DKI Jakarta telah menghapus operasi yustisi kependudukan.

Kepala Dinas Dukcapil Purba Hutapea memaparkan jumlah arus mudik tahun ini mencapai 8.442.205 orang. Sementara arus balik tercatat ada 8.496.962 orang, sehingga ada 54.757 orang pendatang baru atau bertambah 6.925 orang masuk ke Jakarta.

"Kami akan lakukan pendataan pendatang baru melalui operasi bina kependudukan yang akan dilakukan H+14 usai lebaran," ujar Purba di Balai Kota, Selasa (27/8).

Purba menambahkan pihaknya akan melakukan operasi ini secara reguler dan mengimbau bagi pendatang baru yang ingin menetap secara permanen harus membawa surat keterangan resmi yang.berlaku selama satu bulan.

Operasi yang akan dilakukan pada pertengahan September nanti Dinas Dukcapil akan bekerjasama dengan pengurus rukun tetangga atau RT dan rukun warga atau RW. Direncanakan petugas yang mendatangi rumah sekitar warga tidak ada razia KTP atau melakukan tindak pidana ringan kepada para pendatang baru.

Purba mengungkapkan pihaknya hanya mengingatkan para pendatang baru agar mempunyai surat keterangan resmi. Karena hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 8/2007 tentang Ketertiban Umum.

Bila terbukti melakukan pelangaran maka akan dikenakan denda sebesar Rp100.000 hingga Rp20 juta dan sanksi kurungan 10 hari sampai 60 hari.

"Mereka harus lapor RT dan RW paling lama dua minggu,” pungkasnya.

Adanya kegiatan ini, lanjutnya, dilakukan untuk membatasi pertumbuhan penduduk DKI Jakarta akibat urbanisasi. Sebab, batas penduduk di Jakarta pada tahun 2030 maksimal mencapai 12,5 juta orang.

Sampai saat ini penduduk Jakarta di malam hari sudah mencapai 9,7 juta orang, sedangkan di siang hari mencapai 12,7 juta orang.

Secara terpisah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama mengatakan sebelum Lebaran Pemprov DKI sudah memprediksi jumlah pendatang baru akan mengalami kenaikan. Hanya saja, ada kategori yang menyatakan sebanyak 15 ribu orang yang akan ragu-ragu menetap di Jakarta.

“Sebelum Lebaran kami sudah prediksi naik, jadi tidak kaget kalau memang benar naik berdasarkan data Dukcapil DKI,” kata Ahok.

Untuk mengantisipasi lonjakan arus urbanisasi tersebut, mantan Bupati Belitung Timur ini akan melakukan razia terhadap pendatang baru yang gaji pekerjaannya dibawah kehidupan layak atau KHL. Pemprov berencana akan langsung memulangkan pendatang tersebut ke daerah asalnya masing-masing.

Selain itu, operasi bina kependudukan akan dievaluasi untuk mengetahui efektif atau tidak dalam mengantisipasi arus urbanisasi di Jakarta. Namun diakuinya, susah menilai efektif atau tidaknya operasi ini sebelum kawasan kumuh dibersihkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper