Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai demonstrasi penolakan penutupan terminal Lebak Bulus yang akan dijadikan stasiun mass rapid transit (MRT) merupakan hal biasa.
Menurutnya, sebenarnya masyarakat sudah tahu bahwa terminal Lebak Bulus akan dipakai untuk stasiun MRT, dan Pemprov DKI Jakarta juga tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi dari jauh hari.
"Sosialisasi juga sudah dilakukan jauh-jauh hari, terus dilakukan. Kalau demo kan biasa," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/1/2014).
Jokowi menjelaskan setelah stasiun dibangun nanti, mereka akan kembali lagi ke sana, dan sebenarnya yang bikin ramai bukan Perusahaan Otobusnya tetapi ada ormas, calo, dan kainnya.
"Disitu bukan PO nya yang rame sebetulnya, tapi yang lain. Ada ormasnya, ada calo disitu gitu lho, yang rame justru yang itu, bukan PO nya. [PO nya] mau dipindah kemana pun nggak ada masalah," kata Jokowi.
Para demonstran meminta pindah ke lokasi yang tidak jauh dari Lebak Bulus. Namun, kata Jokowi, pihaknya melalui Dinas Perhubungan sudah berharap ada penunjukkan lokasinya.
"Sementara pindah sesuai yang disampaikan Kadishub lah. Udah, saya nggak ngurusi hal yang kecil-kecil seperti itu. Mereka minta dipindah ke lokasi yang nggak jauh dari Lebak Bulus, ya tunjukin dimana tempatnya."
