Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Giliran Pedagang Harus Hengkang dari Terminal Lebak Bulus

Setelah menggiring keluar bus AKAP lantaran terminal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan ditutup, kini giliran pedagang setempat harus dipindahkan.

Bisnis.com, JAKARTA--Setelah menggiring keluar bus AKAP lantaran terminal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan ditutup, kini giliran pedagang setempat harus dipindahkan.

Salah satu tempat yang akan dijadikan alternatif penampungan baru pedagang adalah Lokbin Muria Dalam dan sejumlah pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya.

Untuk jumlah pedagang baik yang berada di dalam area jalur AKAP maupun yang di luarnya berjumlah 38 pedagang.

"Puluhan pedagang itu masuk dalam rencana relokasi,"ujar Nurjanah, Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jaksel seperti dikutip situs Pemprov DKI Jakarta, Rabu (8/1/2014).

Namun hingga saat ini belum ada keputusan yang pasti tentang tempat untuk relokasi mereka.

“Kalau dari dinas di Lokbin Muria Dalam, Menteng Atas. Tapi kalau dari Pemkot Jaksel sendiri masih mencari yang terdekat termasuk pasar-pasar di bawah PD Pasar Jaya,” ungkapnya.

Yusari (52), pedagang nasi di Terminal Lebak Bulus mengaku belum disosialisikan terkait tempat relokasi dari pemerintah.

“Belum ada tuh diberitahu tempat relokasi untuk kita berdagang lagi. Karena sampai saat ini saja kita belum dapat kepastian kapan ditutupnya. Masih was-was jadinya,” keluh pedagang yang sudah mangkal di Terminal Lebak Bulus sejak 10 tahun terakhir itu.

Yusari minta Pemprov DKI Jakarta juga memikirkan solusi terbaik terhadap nasib para pedagang.

“Memang ini lahan milik pemerintah, kita terima saja kalau mau diambil. Tapi tolong kalau bisa dicarikan tempat yang layak agar kita bisa mencari nafkah kembali,” harapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper