Bisnis.com, JAKARTA - Terminal bus antarkota dan antarprovinsi Lebak Bulus, Jakarta Selatan memang secara resmi ditutup sejak pertengahan Januari 2014. Namun, hingga sekarang para calon penumpang masih bisa membeli tiket di sejumlah loketnya.
Perusahaan otobus diperbolehkan menggunakan loket yang tersedia di bangunan kantor dan ruang tunggu terminal itu, kendati armada busnya tidak boleh memasuki areal seluas 2,5 hektar yang kini digunakan untuk mendukung pembangunan proyek mass rapid transit (MRT).
Para calon penumpang yang sudah memiliki tiket, biasanya duduk-duduk di teras masjid dan areal parkir kendaraan di terminal untuk menunggu kedatangan bus yang akan mengangkut mereka ke sejumlah kota tujuan di Pulau Jawa.
“Armada kami datang kemudian berhenti sebentar di pintu keluar terminal, mengangkut penumpangnya kemudian pergi lagi,” kata Suryaman, petugas penjualan tiket bus di terminal bus Lebak Bulus Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Kesibukan di pintu keluar bekas terminal bus AKAP Lebak Bulus tersebut terlihat setiap hari berlangsung pada pukul 13.30-17.30 WIB, yang kini berkembang ke area tanah kosong di sebelahnya yang justru dapat dipakai ngetem bus hingga sekitar 5 unit.
Muhtadi, penumpang PO Nusantara tujuan Pati Jawa Tengah, mengatakan toleransi yang diberikan oleh Dinas Perhubungan Jakarta Selatan itu cukup membantu para penumpang karena bisa membeli tiket dan naik busnya di area sekitar terminal Lebak Bulus.
“Kalau tidak ada toleransi bisa beli tiket dan menunggu bus di bekas terminal Lebak Bulus ini saya sanGat repot, karena harus pergi jauh ke Ciputat atau tempat-tempat penjualan tiket yang sudah tersebar ke mana-mana setelah terminal ditutup,” ujarnya.