Bisnis.com, JAKARTA--Korban banjir akibat luapan Kali Angke di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat menjadikan dua halte di Jl Daan Mogot sebagai tempat pengungsian.
Kedua halte tersebut yakni, Halte Transjakarta Jembatan Baru dan Taman Kota.
warga juga mendirikan tenda di sisi Jl Daan Mogot untuk dijadikan tempat pengungsian. Para pengungsi ini kebanyakan berasal dari RT 08/1 Kelurahan Rawa Buaya yang rumahnya terendam banjir setinggi 50-100 sentimeter akibat luapan Kali Angke.
Yulia Ananda (25), warga RT 08/01 Rawa Buaya menuturkan, dirinya terpaksa mengungsi di halte Transjakarta karena ketinggian air yang merendam rumahnya sampai ketinggian 1 meter lebih.
Sekitar 3 hari lalu sebetulnya dia dan keluarga sudah kembali ke rumah dari pengungsian tapi karena hujan terus turun membuat Kali Angke kembali meluap hingga merendam rumah hingga ketinggian 1 meter lebih.
"Makanya kami kembali ke pengungsian di halte Transjakarta ini," ujar Yulia seperti dikutip laman Pemprov DKI, beritaJakarta.com, Minggu (19/1/2014).
Dia dan para pengungsi lainnya mengharapkan bantuan makanan dan selimut. "Alhamdulillah sudah dapat selimut dan makanan tapi jumlahnya masih kurang karena pengungsinya banyak," kata Yulia.
Wakil Camat Cengkareng Ali Maulana Hakim mengatakan, enam kelurahan di wilayah Cengkareng terendam banjir yakni Kelurahan Rawa Buaya, Kapuk, Kedaung Kaliangke, Duri Kosambi, Cengkareng Barat, dan Cengkareng Timur.
"Akibat banjir di enam kelurahan itu, sebanyak 8.700 warga harus mengungsi," kata Ali.
Selain di Cengkareng, banjir juga masih menggenangi RW 05 Kelurahan Kedoya Selatan dan RW 05 Kelurahan Kedoya Utara di Kecamatan Kebon Jeruk.
Banjir di dua wilayah ini mencapai ketinggian hingga dua meter lebih. Bahkan, korban banjir di Kelurahan Kedoya Utara hingga kini masih bertahan di bantaran Rel Kereta Api Pesing.