Bisnis.com, JAKARTA - Dari 170 unit armada bus Transjakarta yang baru dan diawasi oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hanya 50% yang siap dipakai, sedangkan sisanya masih dalam perbaikan komponen.
Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT Prawoto mengatakan armada bus yang diperbolehkan jalan harus melalui dua tahap yaitu uji fungsi dan uji tipe.
"Kalau ada sensor pintu yang tidak berfungsi tetap tidak bolehkan beroperasi sampai selesai diperbaiki. Walaupun hanya ada kerusakan kecil tetapi kalau membahayakan di jalan, belum dapat izin untuk beroperasi," ujarnya di kantor BPPT, Selasa (18/2/2014).
BPPT tidak hanya melakukan pengujian Transjakarta, namun juga terlibat dalam spesifikasi teknis bus articulated single maupun medium. "Tipe tabung sekarang menjadi 4 tabung sehingga bisa digunakan dari pagi hingga malam tanpa perlu mengisi saat melayani penumpang," terangnya.
Beban bus yang semula 31 ton sekarang menjadi 26 ton. Pengurangan beban bus ini dilakukan karena jalan di Jakarta hanya sanggup menanggung beban kendaraan 10 ton. "Walauoun berkurang tetap saja jalan Jakarta tidak bisa menahan berat bus Transjakarta," tuturnya.
Terkait dengan harga bus yang terlalu mahal, dia mengungkapkan harga penawaran sementara sudah sesuai dengan aturan yang berdasarkan harga pabrik, biaya kontrak, laju inflasi, jaminan selama 1 tahun atau 100 kilometer, jaminan purna jual, dan jaminan suku cadang asli selama 10 tahun.