Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bus Transjakarta: Ahok Indikasikan Ada Kecurangan dalam Pelelangan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemukan adanya indikasi kecurangan dalam pelaksanaan lelang terkait pengadaan bus Transjakarta gandeng (articulated) dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB).
Bus baru Transjakarta/Bisnis
Bus baru Transjakarta/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemukan adanya indikasi kecurangan dalam pelaksanaan lelang terkait pengadaan bus Transjakarta gandeng (articulated) dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB).

Indikasi tersebut dikemukakannya secara langsung setelah mendapatkan hasil laporan investigasi yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.

"Saya sudah terima laporan dari Inspektorat. Diketahui bahwa ada kecurangan dalam pengadaan bus Transjakarta dan BKTB. Kecurangan itu terjadi pada proses lelang," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2014)

Berdasarkan hasil investigasi, menurutNYA, kecurangan itu tidak ditemukan dari segi administrasi, namun pada dokumen-dokumen terkait lelang bus tersebut, seperti harga yang melambung tinggi dan pemenang tender yang telah ditentukan.

"Kecurangan itu, misalnya, harga bus yang harga aslinya di China sebesar Rp1 miliar, tapi didalam dokumen malah ditulis Rp3 miliar. Selain itu, pemenang tender juga sudah ditentukan. Ini kan curang namanya," ungkap Ahok.

Oleh karena itu, dia pun menduga pihak yang terlibat dalam kasus tersebut, yakni Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku pemegang kuasa anggaran sekaligus panitia lelang.

"Mereka (Dishub DKI) itu kan yang pegang anggaran dan juga panitia lelang pengadaan bus Transjakarta dan BKTB. Ya, mereka itu yang bermasalah," tutur Ahok.

Selanjutnya, untuk mengetahui kecurangan-kecurangan yang terjadi secara lebih rinci, dia meminta agar Inspektorat Provinsi DKI turut melibatkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta.

"Kita perlu orang-orang yang ahli dalam melakukan audit keuangan, terutama dalam penyelenggaraan proyek. Makanya, kita libatkan BPKP DKI saja supaya investigasi juga bisa dilakukan lebih mendalam. Sekarang kan kita sudah bisa melihat adanya 'mark up' anggaran," tambah Ahok.

Sebanyak lima unit bus Transjakarta articulated (gandeng) dan sepuluh unit Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) ditemukan dalam keadaan berkarat. Sebelumnya, diduga penyebabnya adalah penggunaan suku cadang bekas atau rekondisi. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper