Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jakarta Masih Dilanda Banjir, DPRD Pertanyakan Efektivitas Anggaran Penanggulangan

DPRD Jakarta mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran penanggulangan banjir, menyusul genangan yang kembali terjadi di sejumlah wilayah Ibu Kota
Warga terdampak banjir di kawasan Rawajati, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga terdampak banjir di kawasan Rawajati, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - DPRD Jakarta mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran penanggulangan banjir, menyusul genangan yang kembali terjadi di sejumlah wilayah Ibu Kota dalam beberapa hari terakhir.

Anggota Komisi D dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Bun Joi Phiau, menyoroti alokasi anggaran dalam Rancangan APBD 2025 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. 

Dalam rencana tersebut, Pemprov mengalokasikan sekitar Rp4,3 triliun untuk Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase serta Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA).

“Dalam APBD TA 2025, Pemprov Jakarta telah mengalokasikan anggaran sebanyak kurang lebih Rp4,3 Triliun. Itu merupakan angka yang besar dan tidak bisa dianggap remeh,” ujar Bun, dikutip dari keterangan resmi pada Rabu (9/6/2025). 

Dia menyebut, dengan besarnya anggaran tersebut, wajar jika masyarakat berharap penanganan banjir berjalan lebih baik. Namun, kenyataannya banjir tetap terjadi setiap kali hujan deras mengguyur Jakarta.

"Ini memunculkan pertanyaan apakah pengalokasian anggarannya sudah tepat, atau sebenarnya pemakaiannya yang masih kurang optimal dalam mengatasi dan menanggulangi banjir,” terangnya.

Bun juga menyoroti pernyataan Gubernur Jakarta Pramono Anung yang menyebutkan terdapat 10 dari 600 unit pompa yang rusak atau terbakar saat banjir yang terjadi pada Senin (7/7/2025). Menurut penjelasan gubernur, kerusakan terjadi karena pompa tidak bisa menahan debit air yang tinggi.

“Pertanyaannya, bagaimana mungkin ini terjadi, apakah tidak dilakukan perawatan memadai atau bahkan antisipasi dengan cara menambah jumlah pompa dan meningkatkan tenaganya untuk menghadapi debit air yang tinggi,” sambungnya.

Selain itu, Dia menyinggung anggaran operasi dan pemeliharaan stasiun pompa banjir yang mencapai sekitar Rp704 miliar. Bun mempertanyakan apakah dana tersebut sudah digunakan secara tepat atau perlu dievaluasi kembali.

“Kami berharap anggaran Pemprov DKI yang besar itu dapat digunakan sebaik-baiknya untuk menangani banjir supaya dampaknya tidak parah di kemudian hari,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper