Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gudang Amunisi Meledak: Jumlah Korban Bertambah Jadi 92 orang

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksma Untung Suropati mengatakan, hingga pagi ini jumlah korban ledakan gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak di Pondok Dayung bertambah menjadi 92 orang.
Salah satu bangungan yang rusak akibat ledakan di Markas Kopaska, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/3). Jumlah korban hingga Kamis (6/3) pagi bertambah menjadi 92 orang./Antara-Wahyu Putro A
Salah satu bangungan yang rusak akibat ledakan di Markas Kopaska, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/3). Jumlah korban hingga Kamis (6/3) pagi bertambah menjadi 92 orang./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA--Sebagian korban yang terkena dampak ledakan telah diizinkan untuk menjalani perawatan jalan oleh pihak rumah sakit.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksma Untung Suropati mengatakan, hingga pagi ini jumlah korban ledakan gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak di Pondok Dayung bertambah menjadi 92 orang.

"Jadi sampai pagi ini ternyata korbannya ada 92 orang, termasuk yang meninggal. Hanya 39 orang yang masih dirawat, sisanya sudah diizinkan pulang. 25 orang yang lukanya berat di RS AL Mintohardjo," jelas Untung kepada Bisnis, Kamis (6/3/2014)

Selain di RS AL Mintohardjo, para korban juga dirujuk untuk mendapatkan perawatan di RS Koja, RS Port Medical Centre, RS Sukmul, dan RS Gading Pluit.

Pada Rabu (5/3), jumlah korban yang dilarikan ke berbagai rumah sakit di Jakarta berjumlah 87 orang.

Salah satu di antaranya telah tewas, yaitu Sertu Imam Syafei yang merupakan anggota Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan TNI AL.

Sebagian besar korban adalah prajurit TNI AL.

Ledakan yang terjadi sekitar pukul 10.00 di gudang amunisi milik TNI AL yang berlokasi di Pondok Dayung diduga dipicu hubungan arus pendek.

Sementara ledakan besar diduga disebabkan cadangan bahan peledak yang disimpan di gudang tersebut.

Untuk mengetahui penyebab ledakan secara pasti, TNI AL akan melakukan penyelidikan yang melibatkan kepolisian.

Selama dua hari ke depan, area sekitar ledakan dijadikan zona bahaya. Petugas lain dan awak media tidak diizinkan mendekati lokasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper