Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBD DKI Bisa Rp100 Triliun, Jokowi: Kalau Pingsan Semua Gimana?

Tahun ini Pemprov DKI Jakarta menargetkan realisasi penerimaan pajak Rp32,5 triliun atau meningkat 43% dibandingkan dengan pencapaian 2013 sebesar Rp22,6 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Potensi pajak DKI Jakarta sangat besar tetapi belum dimanfaatkan secara optimal untuk menyumbang APBD DKI Jakarta.

Tahun ini Pemprov DKI Jakarta menargetkan realisasi penerimaan pajak Rp32,5 triliun atau meningkat 43% dibandingkan dengan pencapaian 2013 sebesar Rp22,6 triliun.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan potensi pajak sebenarnya masih banyak yang bisa digali tetapi pihaknya tidak ingin tergesa-gesa merealisasikan semuanya. Mantan Wali Kota Solo tersebut beralasan agar masyarakat Jakarta tidak kaget APBD DKI yang melompat drastis.

"Kalau peluang kita masih banyak tetapi kan kita nggak tergesa-gesa supaya orang tidak kaget semua," katanya seusai penandatanganan MoU kerja sama pertukaran data perpajakan antara Dirjen Pajak dengan Pemprov DKI Jakarta di Balaikota, Senin (17/3/2014).

Kenaikan APBD DKI selama Jokowi menjabat memang signifikan yakni pada akhir 2012 APBD nya Rp41 triliun dan setelah lebih dari setahun menjabat melompat drastis pada 2014 tembus Rp72 triliun atau bertambah Rp31 triliun.

Artinya, jika terjadi penambahan dengan jumlah yang sama bukan tidak mungkin tahun depan bisa menembus hingga Rp100 triliun.

"Kenaikan dari Rp41 triliun ke Rp72 triliun itu lompatan. Kalau mau mungkin Rp100 triliun, [tapi] nanti shock semua gimana? Kalau pingsan semua gimana? Yang gotong siapa?," canda Jokowi.

Pemprov DKI bekerja sama dengan Ditjen Pajak tentang pertukaran data untuk menggali potensi pajak agar lebih optimal. Data yang dibutuhkan adalah terkait kependudukan, pajak daerah, SIUP, IMB, data tata ruang dan sebagainya.

Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengatakan potensi pajak yang akan digali dari DKI adalah pajak orang pribadi.

Pada 2013, pajak orang pribadi DKI mencapai Rp42 triliun namun rincian untuk pajak orang pribadi non pegawai/karyawan di Jakarta masih sangat kecil yakni Rp2 triliun. "Itu potensi yang akan kita gali," ujar Fuad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper