Bisnis.com, JAKARTA -- Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2014 untuk puskesmas mencapai Rp7 triliun.
Gubernur DKI Jakarta "Jokowi" Joko Widodo meminta pelayanan Puskemas di Jakarta menjadi lebih baik karena alokasi anggaran mencapai Rp7 triliun.
Para peserta Jakarta Kesehatan Nasional, lanjutnya, diminta tidak meragukan kelengkapan pelayanan yang ada di Puskesmas.
"Puskesmas sudah ada USG, ESG, pelayanannya juga harus baik, 44 orang, ada peningkatan drastis di tingkat pelayanan," ujarnya usai dengar pendapat dengan calon kepala Puskesmas di Balai Kota, Rabu (19/3/2014).
Mantan Wali Kota Solo ini juga meminta para petugas Puskesmas untuk melayani dengan ramah.
"Dari program KJS, sekarang Puskesmas membeludak, yang layani cemberut karena terlalu capek pasien dua kali lipat. Jangan sampai kita kalah sama yang Kabupaten Kota lain. APBD kita gede banget," ucap Jokowi.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati menuturkan hanya kasus tertentu yang mengcover keluhan pasien.
Kendati demikian, jika ada kasus tertentu yang tidak dicover oleh JKN, Pemprov DKI akan bertanggung jawab membiayai keluhan tersebut.
"Yang tidak tercover itu yang KLB (kejadian luar biasa) kayak bencana. Kalau pemilu legislatif nanti gebuk-gebukan nanti enggak tercover makanya itu tercover ke APBD," kata Dien.
Tidak hanya untuk biaya perawatan medis, JKN juga menjamin biaya ambulans dari Puskesmas menuju rumah sakit rujukan.
Menurut Dien, tidak tercovernya sejumlah perawatan medis dalam kasus-kasus tertentu karena tidak ada pelayanan asuransi yang mau mengcover perawatan kesehatan karena kecelakaan.
Dia mengungkapkan anggaran untuk peserta Kartu Jakarta Sehat pada tahun ini mencapai 4,7 juta jiwa dan hingga saat ini baru terisi 3,2 juta.