Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SiLPA APBD DKI 2013 Diperkirakan Rp7,59 triliun

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) APBD DKI Jakarta 2013 diperkirakan mencapai Rp7,59 triliun atau lebih rendah dibandingkan SiLPA pada tahun sebelumnya sebesar Rp9,46 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo/JIBI
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) APBD DKI Jakarta 2013 diperkirakan mencapai Rp7,59 triliun atau lebih rendah dibandingkan SiLPA pada tahun sebelumnya sebesar Rp9,46 triliun.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan masih tingginya SiLPA disebabkan karena realisasi pendapatan daerah dan penyerapan belanja daerah tidak maksimal.

Target pendapatan daerah APBD DKI 2013 awalnya adalah Rp40,79 triliun, tetapi sampai akhir tahun hanya terealisir Rp39,50 triliun (96,83%), yang terdiri dari realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 102,07%, dana perimbangan 89,00% dan lain-lain pendapatan yang sah 82,83%.

Adapun belanja daerah yang ditargetkan Rp46,57 triliun hanya bisa terealisir Rp38,29 triliun alias baru terserap 82,21% sehingga masih ada Rp8,28 triliun yang belum terserap untuk kegiatan pemprov DKI Jakarta. Rendahnya serapan anggaran, menurut Jokowi, lebih disebabkan efisiensi dalam pengadaan barang dan jasa.

"Hal ini karena dilakukan efisiensi dalam pengadaan barang dan jasa serta adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan," kata Jokowi saat menyampaikan LKPJ kepada DPRD DKI Jakarta, Senin (21/4/2014).

Beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan adalah, pengadaan lahan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) 5 wilayah, Biaya Operasional Buku (BOB) SMP/MTs Swasta, pekerjaan pembangunan fisik lanjutan pertama rumah sakit Jakarta Selatan, pengadaan multipurpose dredging dan pembebasan lahan untuk ruang terbuka hijau di Jl TB Simatupang, Tanjung Barat, Jagakarsa.

Adapun pembiayaan daerah awalnya direncanakan Rp5,77 triliun ternyata dapat menembus Rp6,37 triliun (110,36%). Sumber pembiayaan seluruhnya berasal dari Silpa 2012 Rp9,46 triliun.

Pengeluaran pembiayaan direalisasikan Rp3,08 triliun atau 83,74% dari rencana Rp3,68 triliun digunakan untuk penyertaan modal PD Pal Jaya, PT Jakarta Propertindo, PT Bank DKI, PD Pembangunan Sarana Jaya, PT Mass Rapid Tansit (MRT) serta pembayaran pokok utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper