Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHOK: Aku Enggak Tega Beli Jam Tangan Mahal-mahal

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut menanggapi berita mengenai jam tangan bermerk mahal yang dipakai oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Ahok/JIBI
Ahok/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut menanggapi berita mengenai jam tangan bermerk mahal yang dipakai oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok ini mengatakan dia juga menggunakan jam tangan bermerek.

"Aku juga pakai yang bermerek kok. Ini merk Tag Heuer sudah lama pakainya, sudah lebih 8 tahun," ujarnya di Balai Kota, Rabu (23/4/2014).

Menurut Ahok untuk masalah jam tangan dia tidak akan menghabiskan uang dalam jumlah banyak walaupun jam yang dia gunakan jam bermerk.

Dia 'hanya' mengeluarkan uang sekitar Rp20 juta untuk jam tangannya. "Bukan enggak sanggup beli yang mahal-mahal, tetapi enggak tega belinya," tambahnya.

Ahok juga mengaku tidak suka mengoleksi jam tangan bermerek dan memilih menggunakan satu jam tangan untuk dipakai dalam berbagai kegiatan.

"Mau untuk berenang atau apa, beli jam tangan yang sama, enak jadinya. Jam saya kalau enggak dipakai mati, jadi mesti digoyangin terus soalnya enggak pakai baterei [kinetik]," ujarnya.

Adapun Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko telah membantah bahwa jam tangan miliknya berharga miliaran rupiah, melainkan dibeli dengan hargaRp 4,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper