Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Kebakaran, Pasar Senen Akan Ditata Lebih Apik

PD Pasar Jaya akan membangun gedung baru agar Pasar Senen kembali lebih apik dan didatangi pembeli.

Bisnis.com, JAKARTA-- Terbakarnya Pasar Senen pada Jumat (25/4/2014), membuat pedagang kehilangan tempat usaha.

PD Pasar Jaya akan membangun gedung baru agar Pasar Senen kembali lebih apik dan didatangi pembeli.

"Dari sisi fisik, Pasar Senen memang sudah tidak mampu lagi. Bangunannya sudah tua sehingga harus dilakukan peremajaan atau pembangunan dari awal. Pasar itu kan semakin ditata, semakin dicinta," ujar Direktur Usaha dan Pengembangan PD. Pasar Jaya Ivo Edwin Aryanto kepada Bisnis di Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Menurutnya, pihak PD. Pasar Jaya akan membangun tempat sementara bagi pedagang.

Para pedagang yang menempati los basah akan ditempatkan di area parkir Pasar Senen Blok B yang sudah dibersihkan. Sementara untuk pedagang yang menempati los kering akan ditempatkan di Pasar Senen Blok 5.

"Rencana revitalisasi ini harus dipercepat. Kami berupaya dalam beberapa minggu ke depan, pedagang dipindahkan ke tempat sementara. Kalau untuk pedagang sayur atau yang di los basah ditempatkan di area parkir belakang Blok 3 untuk 2 tahun. Kalau untuk pedagang yang menempati los kering, ditempatkan di Blok 5 untuk 3 bulan," paparnya.

Lebih lanjut, setelah 3 bulan pedagang di los kering akan pindah ke area parkir depan Blok 3.

Dia juga menjelaskan bahwa penentuan tempat usaha sementara ini dilakukan sambil menunggu pembangunan gedung baru yang diperkirakan rampung dalam 2 tahun.

Mengingat selain kondisi yang tidak memumpuni, masa penggunaan tempat usaha para pedagang sudah habis.

Ketika ditanyai soal harga, ia menjawab pedagang tak perlu membayar tempat usaha sedangkan mengenai pembangunan, pihaknya mempunyai ketentuan batas sebanyak 60% untuk memulai peremajaan.

"Ya kita punya ketentuan, kalau pedagang yang menyepakati ada 60%, baru kita mulai. Kalau untuk sisanya, ya mengikuti. Setiap ketentuan pasti ada yang menerima dan menolak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper