Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

AETRA Janji Tekan Kebocoran, Saat Ini Capai 41%

Aetra merupakan perusahaan penyedia air bersih dikawasan timur Sungai Ciliwung meliputi wilayah timur Jakarta. Konsensi Aetra terhadap air bersih Jakarta berakhir 2022. Saat ini Aetra melayani 400.000 pelanggan dengan kapasitas terpasang 9.000 meter kubik air bersih per detik.
Anggara Pernando
Anggara Pernando - Bisnis.com 26 Mei 2014  |  08:40 WIB
AETRA Janji Tekan Kebocoran, Saat Ini Capai 41%
Fasilitas distribusi air minum - ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Bisnis dan Servis Aetra, Indrawan Krisna Pribadi, menyatakan kebocoran air bersih yang dikelola perusahaannya masih terus ditekan. Pada audit terakhir kebocoran masih mencapai 41%.

“Kami bekerja keras agar diakhir konsesi sesuai business plan, kebocoran air 35%,” tutur Indra ketika ditemui di Jakarta,  Minggu (25/5/2014).

Aetra merupakan perusahaan penyedia air bersih dikawasan timur Sungai Ciliwung meliputi wilayah timur Jakarta. Konsensi Aetra terhadap air bersih Jakarta berakhir 2022. Saat ini Aetra melayani 400.000 pelanggan dengan kapasitas terpasang 9.000 meter kubik air bersih per detik.

Pengolahan air bersih ini terletak di Pulogadung dengan kapasitas 4.000 meter kubik per detik dan di Kalimalang dengan kapasitas 5.000 meter kubik air bersih per detik.

Menurut Indra, kapasitas itu masih bisa ditingkatkan sampai 10.000 meter kubik per detik air bersih. Oleh karena itu, saat ini Aetra belum berencana menambah pusat pengolahan air bersih.

Pada 2014, total belanja modal Aetra mencapai Rp200 miliar. Dana ini sebagian besar digunakan untuk pemeliharaan jaringan dan menekan kebocoran.

Mengenai akuisisi oleh Pemprov DKI Jakarta, Indra menjelaskan pihaknya masih berpegang pada konsensi yang diberikan pemerintah. Aetra diklaim Indra sudah menyepakati perubahan kontrak dengan menyetujui mutual recognition agreement (MRA) pada 2012 di mana IRR yang semula 22% menjadi 15,8%.

"Soal pengakiran kontrak dan nasib karyawan belum kita sepakati," tuturnya, ketika ditanyakan tentang progres kelanjutan MRA.

Indra juga menambahkan untuk utang PDAM ke Aetra juga di konversi sehingga pada 2016, utang PDAM ke Aetra akan lunas. Sekarang tinggal Rp304 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

air bersih aetra
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top