Bisnis.com, TANGERANG—Guna mengurai kemacetan dan memperlancar alur konektivitas, Pemerintah Kota Tangerang dorong pengembangan moda transportasi massal berbasis rel dan berbasis jalan dengan jalur khusus.
Dadan, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Tata Kota, Pemerintah Kota Tangerang, mengatakan moda transportasi massal berbasis rel seperti kereta listrik dan monorail serta berbasis jalan dengan jalur khusus seperti Transjakarta.
“Dengan begitu diharapkan dapat mempermudah akses transportasi dan mengurai kemacetan. Dengan mudahnya akses akan menarik minat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum,” tuturnya kepada Bisnis di Tangerang, Senin (23/6/2014).
Perihal pembangunan monorail rute Kota Tangerang Selatan-Kota Tangerang-Bandara Soekarno-Hatta yang dikerjakan oleh PT Banten Monorail Indonesia perusahaan patungan PT Banten Global Development badan usaha milik daerah (BUMD) Provinsi Banten dengan investor, Dadan mengungkapkan, Pemkot Tangerang mengusulkan trayek monorail melintasi banyak kawasan di Kota Tangerang.
Pemkot Tangerang, tuturnya, menginginkan sebanyak mungkin jaringan trayek monorail. Namun, karena adanya sikap berkeberatan dari pihak pengelola Bandara Soekarno-Hatta pada poin stasiun pemberhentian terakhir berada dalam Bandara, maka saat ini sedang dilakukan penyesuaian konsep.
Berdasarkan hasil rapat dengan Kementerian Perhubungan RI, tuturnya, rute trayek monorail yang awalnya adalah Serpong-Bandara Soetta, kini dialihkan menjadi Serpong-Stasiun Batu Ceper Kota Tangerang.
Hasil rapat tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 54/2013 tentang Rencana Umum Jaringan Angkutan Massal Pada Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Keputusan rute monorail Serpong-Stasiun Batu Ceper Kota Tangerang, tuturnya, dengan mempertimbangkan bahwa PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) kini sedang membangun jalur kereta listrik rute Bandara Soetta-Stasiun Batu Ceper.