Bisnis.com, JAKARTA -- PT Jasa Marga telah merampungkan pengerjaan jalan tol Ciledug-Ulujami. Namun, jalan tol itu belum dapat beroperasi karena masih terkendala masalah teknis.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum (BPJT) C Kornel Sihaloho mengatakan berdasarkan pemantauan di lapangan, pihaknya menemukan adanya kekurangan terkait fasilitas pelayanan jalan tol.
Dia menyebutkan masalah teknis yang dijumpai di lapangan antara lain adalah belum tersedianya jaringan listrik, gardu tol belum selesai dikerjakan, dan alat pendukung pembayaran belum disetting.
"Kalau dilihat secara fisik ini kekurangannya memang kecil, tidak terlalu vital," kata Kornel kepada wartawan di Gedung Kementerian PU, Jakarta, Rabu (2/7/2014).
BPJT, lanjutnya, telah memberikan waktu 1 minggu kepada pihak pengelola tol untuk segera menyelesaikan persoalan teknis tersebut, karena jalan tersebut rencananya akan digunakan sebagai jalur mudik menjelang lebaran.
Adapun mengenai tarif tol, Kornel mengungkapkan, selama 6 bulan pertama pengguna jalan tol akan dikenakan tarif Rp8500. Jumlah tarif itu sama dengan jumlah tarif yang diterapkan di JORR Kebon Jeruk-Penjaringan.
Adapun, pihak pengelola tol PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) sebagai anak perusahaan PT Jasa Marga membenarkan bahwa masih ada sejumlah bagian kecil fasilitas jalan tol yang belum rampung pengerjaannya.
Direktur PT MLJ, Subakti Syukur menyatakan optimistis dapat menyelesaikan persoalan teknis tersebut dalam 1 minggu. Dia menilai kendala tersebut sebagai masalah yang tidak terlalu vital.
Dia menjelaskan sejumlah fasilitas yang belum lengkap antara lain adalah jaringan listrik, jembatan penyeberangan, dan beberapa lampu penerangan jalan yang masih belum terpasang.
"Jalan utama sudah dapat dilewati, tetapi karena ini dipersiapkan untuk jalur mudik, maka demi keselamatan pengendara selama mudik kita akan tutupi kekurangannya," kata Syukur ketika dihubungi Bisnis.
Jalan tol Ciledug-Ulujami ini merupakan bagian dari proyek pengerjaan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) West 2 (W2) yang membentang dari Kebon Jeruk hingga Ulujami.
Jalan tol tersebut diperkirakan akan mampu mengurangi kemacetan di wilayah Kota Jakarta sekitar 20-30%. Tol yang memiliki total panjang 7,8 kilometer itu dibangun oleh pemerintah pusat melalui PT Jasa Marga dan Pemerintah Provinsi DKI melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan komposisi pembagian investasi sebesar 65% untuk Jasa Marga dan 35% untuk Jakpro.