Bisnis.com, TANGSEL-Pengelola perparkiran kendaraan di stasiun Pondok Ranji dan beberapa stasiun kereta api yang lain belum memberikan layanan yang maksimal, khususnya untuk sepeda motor.
Pengelola belum terlihat ada upaya membuat atap untuk melindungi sepeda motor milik penumpang kereta api yang parkir di sana dari teriknya matahari atau guyuran hujan.
Padahal, pendapatan operator cukup besar dari setiap calon penumpang kereta api yang memarkir motornya di stasiun Pondok Ranji dengan tarif Rp6.000 per sekali parkir dan Rp12.000 untuk tarif mobil.
Fakhma, mahasiswa perguruan tinggi di Ciputat pelanggan KA Commuter Line, mengatakan dari jumlah kendaraan yang parkir mencapai ratusan, baik sepeda motor maupun mobil, dapat diperkirakan keuntungan pengeloa cukup besar.
“Keuntungan yang cukup besar itu seharusnya bisa disisihkan sebagian untuk membangun atap di tempat parkir motor biar tidak kepanasan dan kehujanan,” katanya Rabu (20/8/2014).
Menurutnya, pembangunan bangunan atap tersebut tidak akan mengurangi space untuk tempat parkir dan dana yang dikeluarkan pun tidak akan mengganggu keuangan pengelola maupun pihak stasiun.
Selama ini, lanjutnya, banyak pelanggan yang sebagian besar merupakan penumpang kereta api meninggalkan helm, jaket maupun beberapa barang di motornya sehingga kepanasan dan kehujanan.
Dia menjelaskan, mengenai atap tempat parkir motor itu pernah ditanyakan kepada pihak operator dan petugas dari stasiun Pondok Ranji dengan jawaban yang senada bahwa kondisi tersebut bersifat sementara.
“Padahal, tempat parkir motor di dekat stasiun yang milik warga, sudah lama dibuatkan atap sehingga motor terlindung dari panas dan hujan. Tarifnya pun lebih murah,” ujarnya.