Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang menyatakan pengelolaan sampah di Kota Tangerang setiap tahun menghabiskan anggaran sekitar Rp160 miliar. Anggaran tersebut sudah termasuk operasional pengangkutan sampah yang mencapai Rp25 juta/bulan di setiap kelurahan.
Arief R. Wismansyah, Wali Kota Tangerang mengatakan guna mengefisiensikan anggaran dan mereduksi volume sampah, pemkot akan menerapkan pembangunan daerah berbasis kewilayahan dengan menggeser pengelolaan sampah ke tingkat kelurahan.
“Selain langkah efisiensi pelayanan pengangkutan sampah, juga sebagai usaha revitalisasi pengelolaan sampah di Kota Tangerang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/9/2014).
Pengubahan pola pengangkutan sampah, lanjutnya, juga bertujuan untuk memaksimalkan usaha pengurangan sampah dari tingkat rumah tangga sesuai dengan UU No.18/2008 tentang Pengelolaan Sampah pada pasal 12 ayat 1 yang menyebutkan bahwa setiap orang wajib untuk mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan.
"Usaha ini juga bertujuan untuk memperpanjang umur TPA [tempat pembuangan akhir]. Selama ini usaha mereduksi sampah dari sumbernya belum bisa berjalan optimal sehingga volume sampah di TPA Rawa Kucing terus meningkat," ujarnya.
Dengan adanya tempat pembuangan sampah (TPS) di setiap kelurahan, tuturnya, diharapkan dapat mereduksi volume sampah yang masuk ke TPA.
"Kalau tps sudah terbangun di tingkat kelurahan kita bisa mereduksi biaya operasional pengangkutannya," ujarnya.
