Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong agar murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mampu menjadi pebisnis.
Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov DKI menggandeng swasta membuat kelas finansial di lima SMK, yakni SMKN 16 Jakarta Pusat, SMKN 17 Jakarta, SMKN 23 Jakarta Utara, SMKN 47 Jakarta Selatan, dan SMKN 48 Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan menjadi wiraswasta perlu tahu bagaimana menganalisa persoalan kredit, kontrak kerja, mengenal prinsip uang, dan finalnya mampu menguasai marketing.
“Kalau orang gak ngerti prinsip uang, Dia gak ngerti jadi pengusaha,” ujar Ahok seusai acara Penandatanganan MoU dengan Adira Finance di Balai Kota, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Program ekstrakulikuler ini akan berisi 24 materi yang terdiri dari materi tentang industri pembiayaan, pemasaran, hubungan dengan pelanggan, dan soft skill seperti kemampuan negoisasi serta komunikasi. Kelas ini menyasar murid SMK kelas 2 dan 3.
Director-Chief HR, CREM, and PDCA Swandajani Gunadi Adira Finance menuturkan setelah mengikuti kelas selama setahun, para siswa akan diberikan kesempatan untuk magang dan memperoleh beasiswa. Selain itu, kerja sama ini nantinya akan dilanjutkan dengan perekrutan tenaga kerja lulusan SMK oleh Adira Finance.
“Kami akan melakukan seleksi kepada siswa kelas 2 dan 3, yang lulus bisa masuk. Piloting ini kita batasi dulu satu kelas kemudian akan kita kembangkan di tahun-tahun berikutnya, satu kelas terdiri dari 35 orang,” terangnya.
Program kelas finansial ini juga dalam rangka mempersiapkan bonus demografi Indonesia dimana 2025 hingga 2028 diperkirakan akan ada banyak angkatan kerja sehingga diperlukan penyedia lapangan kerja yang cukup.
“Ini masalah bagi bangsa, kita mesti siapkan secara terpadu,” kata Ahok.