Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Inkubator PKL di Monas Capai 75%

Pemerintah Provinsi DKI yang melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di IRTI Monas, pembangunan fisiknya mencapai 75%.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI yang melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di IRTI Monas, pembangunan fisiknya mencapai 75%.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Joko Kundaryo mengatakan pembangunan fisik sempat tertunda karena belum sterilnya area berniaga para PKL.

"Sekarang sekitar 75% bangunannya," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (14/10/2014).

Menurutnya, lokasi binaan (lokbin) yang kelak menjadi model penataan PKL di Ibu Kota ini direncanakan mulai optimal pada November.

Sementara, saat ini 339 pedagang sedang dilatih terkait dengan cara memasarkan produknya. Sisanya, terpaksa harus mencari tempat berjualan baru. Tujuannya, agar pembangunan dapat dipercepat.

"November baru jadi. Sementara, mereka harus istirahat dulu," katanya.

Lebih lanjut, Joko menuturkan pelatihan terakhir akan dilakukan di lokbin yang diberi nama Lenggang Jakarta itu. Hal ini dilakukan agar pelatihan yang sebelumnya dilakukan dapat lebih menyatu dengan lokasi dan sistem baru.

"Biar menyatu jadi semua simultan antara pembangunan fisik dan peningkatan kualitas PKL," jelasnya.

Sementara, Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengatakan terkait dengan percepatan pembangunan inkubator PKL pihaknya telah menginstruksikan agar Monas disterilkan terlebih dahulu.

Pengosongan Monas dari PKL dilakukan terhitung sejak Rabu (15/10/2014) dan Kamis (16/10/2014).

"Makanya kami sudah imbau agar PKL bisa kosongkan mulai Rabu dan Kamis," ucapnya.

Dari data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2013, terdapat 57,9 juta unit dengan sebaran 0,01% atau 5.066 unit usaha besar beromzet lebih dari Rp50 miliar pertahun serta asset Rp10 miliar.

Sisanya, yang terbesar dari usaha mikro dengan omzet sampai dengan Rp300 juta pertahun dan assetnya Rp50 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper