Bisnis.com, TANGSEL-Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengoptimalkan 73 paket pekerjaan pembangunan fisik yang dapat dilaksanakan tahun ini.
Sebanyak 73 paket senilai Rp395,1 miliar itu merupakan bagian dari 95 paket pekerjaan pembangunan fisik di Tangsel mencapai Rp430,66 miliar yang dianggarkan tahun ini. Adapun sisanya, 22 paket senilai Rp35,56 miliar atau 8,25% belum dapat dilelang sehingga tertunda pelaksanaannya sampai tahun anggaran mendatang.
Muqoddas Syuhada Kepala Bidang Bangunan Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangsel, mengatakan pagu anggaran kas daerah untuk 22 paket pekerjaan yang belum dilelang mencapai Rp35,56 miliar.
“Ada 22 paket pekerjaan yang lelangnya terpaksa harus dibatalkan,” katanya di Tangsel, Selasa (4/11/2014).
Menurutnya, pagu anggaran kas daerah untuk 22 paket pekerjaan yang batal dilelang mencapai Rp 35,56 milliar atau 8,25% dari total Rp430,66 miliar tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2014.
Dia menjelaskan banyak faktor penyebab 22 paket pekerjaan pembangunan fisik belum bisa ditenderkan melalui sistem Layangan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada tahun ini.
Di antara paket tertunda itu ialah rencana pembangunan fisik di 2 lokasi di wilayah Kecamatan Setu, yang disebabkan karena terkendala masalah status kepemilikan lahan.
Kedua proyek terebut adalah rencana pembangunan kembali Pasar Jengkol dan gedung SMP Negeri 8 yang berada di lahan milik Puspitek.