Bisnis.com, JAKARTA - Terkait dengan rencana pelarangan sepeda motor yang melintasi jalan protokol di sepanjang Bundaran Hotel Indonesia hingga Jalan Medan Merdeka Barat, Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memilih untuk tidak jadi populer daripada membiarkan nyawa orang melayang akibat kecelakaan sepeda motor.
"Saya tahu kebijakan ini tidak akan membuat saya populer. Daripada Anda mati, lebih baik saya tidak populer," ujar pria yang kerap disapa Ahok ini, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2014).
Pemprov DKI memilih kebijakan ini karena banyaknya angka kematian yang disebabkan kecelakaan dengan melibatkan sepeda motor. Menurut Ahok, banyak gubernur di DKI dulunya tidak mau menerapkannya karena bisa berakibat pada nasib politik selanjutnya.
"Survei 60% pengendara motor tidak setuju kebijakan ini, sedangkan kalau mau terpilih lagi butuh suara 50% plus satu," tuturnya.
Pemprov DKI akan menyiapkan bus tingkat yang sementara akan berjumlah 10 bus mulai Desember nanti.
Ahok bertekad jika bus tingkat bertambah tahun depan dan bus Transjakarta tiba setiap menit, area pelarangan sepeda motor akan diperluas.