Bisnis.com, JAKARTA--Kenaikan inflasi Ibu Kota pada November dinilai Kamar Dagang dan Industri DKI hanya bersifat sementara. Angka inflasi yang mencapai 1,43% merupakan dampak psikologis dari penyesuaian masyarakat mengatur ulang tingkat pengeluaran dan kebutuhan.
"Ini hanya dampak psikologis sementara saja. Orang masih meraba-raba tingkat pengeluaran dan mengkaji ulang kebutuhan," ujar Sarman Simanjorang, Wakil Ketua KADIN DKI, kepada Bisnis.com, Senin (1/12/2014).
Dia memprediksi pada Desember, inflasi akan turun dari November. Sedangkan, daya beli masyarakat akan kembali stabil pada awal tahun karena penyesuaian kebijakan perusahaan terhadap penyesuaian tunjangan transportasi dan UMP yang baru.
"Saya memprediksi inflasi pada Desember akan berada dibawah yang sekarang ini," tuturnya.
Inflasi November naik dari yang bulan sebelumnya sebeaar 0,40%| kini menjadi 1,43%. Komoditas penyumbang inflasi terbesar diantaranya bensin, cabai merah, angkutan dalam kota, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, dan sebagainya.
Penyesuaian tarif angkutan dalam kota mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 akibat pengurangan subsidi BBM yang dimulai sejak 18 November.