Bisnis.com, JAKARTA - Glodok tidak hanya dikenal sebagai sentra perdaganagn barang elektronik. Di sudut kawasan ini ternyata menjadi pangkalan beberapa pedagang rokok impor.
Ritam salah satunya, sudah berjualan rokok impor sejak 1986. Dia menggelar lapaknya di pelataran pertokoan di Jalan Pancoran, kawasan Glodok.
"Ini omsetnya stabil soalnya orang merokok kan seperti makan, jadi gak ada musimnya," katanya saat ditemui Bisnis, Sabtu (13/12/2014).
Ia mengaku dalam sehari rata-rata omset penjualan mencapai Rp1 juta. Namun, omset sebesar itu tidak selalu bisa didapatnya secara rutin.
Lapak Ritam terbilang lengkap. Dia tidak hanya menjual rokok impor, tapi juga cerutu, tembakau pipa, tembakau linting, filter rokok, dan pipa cangklong. Selain itu, Ritam juga menjual korek gas dan perlengkapan cangklong seperti pembersih pipa cangklong dan tamper.
Soal harga bervariasi. Untuk rokok impor, Ritam membanderol satu kotak rokok berisi 12 bungkus seharga Rp300.000 - Rp500.000 sedangkan tembakau pipa dijual seharga Rp165.000-Rp400.00 untuk satu kaleng atau kantung dengan berat antara 50 gram hingga 100 gram.
Di samping itu, Ritam juga menjual pipa cangklong impor dan lokal dengan harga paling mahal Rp150.000 sedangkan aksesoris diharga Rp25.000-Rp40.000
Menurut Ritam, dia mendapat pasokan barang dari beberapa distributor dan toko duty free. Kadang, ada beberapa orang asing yang melakukan barter barang dengan barang dagangannya.
Ritam menggelar dagangannya setiap hari hingga pukul 16.00 WIB. Dia mengaku hanya libur saat pulang kampung ke Kebumen.