Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI akan menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) pada awal 2016 di rute Blok M-Kota dan Rasuna Said-Ragunan. Apa alasannya?
Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar mengatakan di kedua rute ini armada bus Transjakarta dianggap lebih siap dibandingkan rute lainnya. Selain karena volume kendaraan yang padat, kesiapan moda transportasi publik menjadi syarat diterapkannya sistem ini.
Dengan rencana penambahan armada oleh PT Transportasi Jakarta di 2015, pihaknya optimistis persiapan berjalan lancar.
"Armada Transjakarta sangat siap di koridor ini tinggal penambahan busnya tahun depan," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (14/12/2014).
Saat lelang telah dilakukan, di Koridor I arah Blok M-Kota akan terpasang 40 gantry atau gerbang pembaca kendaraan. Sementara itu, di sekitar Jalan Rasuna Said-Ragunan akan ada 20 gantry. Lelang, kata Akbar, baru dapat dilakukan setelah dokumen siap. Paling tidak, menurutnya, sampai uji coba selesai diterapkan.
Saat ini, calon investor yaitu Kapsch dan Q-Free masih melakukan uji coba. Meskipun tes penerapan ERP tak berlangsung serentak, masing-masing calon investor diberikan waktu 6 bulan.
"Kami masih siapkan dokumen untuk lelangnya," katanya.
Sebelumnya, Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta Heru Herawan mengatakan dari penyertaan modal pemerintah (PMP) yang dikucurkan di tahun ini akan digunakan untuk peningkatan kualitas layanan. Mulai dari perbaikan halte, penyediaan toilet di halte hingga penambahan armada.
"Perbaikan layanan, kepuasannya, tempat tunggu dan segala macem, halte kami tingkatkan karena PMP pun untuk itu," katanya usai acara Diskusi Publik Transisi Pengelolaan Transjakarta di Sekolah Teknik Manajemen Transportasi Trisakti, Kamis (11/12/2014).
Namun, hal tersebut belum berjalan optimal karena masih menunggu PMP dicairkan. Saat dananya telah cair, pihaknya akan menambah sebanyak 234 unit bus. Dalam pagu APBD 2014 DKI menyuntikkan dana senilai RP700 miliar untuk menambah armada bus Transjakarta dan bus tingkat.
"Kami mau tambah 234 bus. Tapi dananya belum cair," ucapnya.