Bisnis.com, TANGSEL- Rencana pengoperasian bus Trans Anggrek Circle Line di Tangerang Selatan mulai Januari 2015 agar belajar dari operasional bus Transjabodetabek rute Pondok Cabe Ciputat-Blok M.
Jangan sampai bus Trans Anggrek CL kurang merespon masyarakat seperti bus Transjabodetabek yang relatif sepi penumpang, termasuk pada jam sibuk pagi saatnya berangkat kerja dan sore hari ketika pulang kerja.
Mahmud, warga Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang Tangsel, mengatakan jangan sampai operasional bus Trans Aggrek CL tidak menarik dan sepi penumpang karena warga tetap lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
“Jangan sampai sepi penumpang seperti bus Transjabodetabek, walaupun kepada calon penumpang disediakan fasilitas tempat parkir gratis yang cukup luas pool Damri, tempat keberangkatan dan kedatangan bus itu,” katanya, Senin (22/12/2014).
Menurutnya, Pemkot Tangsel melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) agar mempelajari kelebihan dan kekurangan yang ada pada operasional bus Transjabodetabek agar kehadiran Trans Angger CL benar-benar disambut antusias warga.
Dia mengatakan kelebihan bus Transjabodetabek dengan tarif Rp7.500 itu penumpang bisa pindah tanpa bayar lagi ke bus Transjakarta di halte yang dilalui, atau sebaliknya dari Transjakarta ke bus Transjabodetabek.
Namun, karena rete bus Transjabodetabek dari Pondok Cabe ke Blok M hanya bersinggungan dengan 3 halte yaitu Pasar Jumat, Pondok Indah dan Pondok Indah Mall yang semuanya koridor Lebak Bulus-Grogol.
“Coba kalau bus Tranjabodetabek itu juga bersinggungan dengan halte busway Koridor I jurusan Blok M-Kota, pasti banyak penumpangnya. Seharusnya di Blok M bisa disinggungkan, tetapi kenyataannya tidak,” ujarnya.
Sebelumnya Sukanta, Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, mengatakan pengoperasian bus Trans Anggerak CL untuk meningkatkan layanan transportasi massa yang menghubungkan seluruh stasiun kereta api di Tangsel dan terintegrasi ke Bandara Soekarno Hatta.
Tahap awal, lanjutnya, sebanyak 5 armada Trans Anggrek CL disiapkan melayani satu jalur perjalanan dari 8 koridor yang direncanakan, mulai dari Pondok Cabe hingga terminal intermodal Rawabuntu yang terintegrasi dengan KRL Commuter Line tujuan Jakarta dan Banten.
“Makanya baru satu koridor dulu yang diujicoba dalam waktu dekat ini, Sementara untuk 7 koridor lagi sedang dalam tahap pembenahan pada aspek pembangunan halte dan infrastruktur,’ katanya.
Sementara itu Wijaya Kusuma, Kepala Bidang Angkutan Dishubkominfo Kota Tangsel, mengatakan Trans Anggrek CL menggunakan kendaraan ukuran sedang berkapasitas 29 tempat duduk, yang dilengkapi AC, kamera CCTV, WiFi, dan Global Positioning System (GPS).
"Kendaraan sengaja pilih bus sedang mengingat kondisi infrastruktur jalan di Tangsel yang belum cukup memadai. Jangan sampai keberadaannya malah menimbulkan kemacetan," ujarnya.