Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Promosi Penerbangan Dihapus, Pengelola Hotel Tidak Khawatir

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Daerah Banten menyatakan efek negatif dari jatuhnya pesawat AirAsia dan penaikan tarif batas bawah pesawat tidak akan berdampak lama pada sektor pariwisata Banten.
Penaikan tarif batas bawah pesawat tidak akan berdampak lama pada sektor pariwisata. /
Penaikan tarif batas bawah pesawat tidak akan berdampak lama pada sektor pariwisata. /

Bisnis.com, TANGERANG— Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Daerah Banten menyatakan efek negatif dari jatuhnya pesawat AirAsia dan penaikan tarif batas bawah pesawat tidak akan berdampak lama pada sektor pariwisata Banten.

Achmad Sari Alam, Ketua PHRI BPD Banten, mengatakan imbas dari kejadian tersebut dalam jangka dekat akan mengurangi okupansi atau tingkat keterisian kamar di sejumlah hotel yang terletak di sekitar Bandara Soekarno-Hatta.

“Hal tersebut dinilai wajar, karena warga negara asing masih khawatir melakukan perjalanan ke Indonesia. Namun, kami optimis sektor pariwisata Banten masih prospektif,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (8/1/2015).

Selain itu, ujarnya, secara keseluruhan kebijakan pemerintah menaikkan batas bawah harga tiket pesawat tidak akan berdampak pada penurunan jumlah wisatawan ke Banten, karena, pengunjung yang berlibur ke Banten selama ini didominasi oleh wisatawan lokal yang menggunakan jalur darat.

Justru, lanjutnya, dengan adanya penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan cepat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Banten pada akhir pekan.

Kendati demikian, kebijakan penaikan tarif batas bawah angkutan udara akan berdampak positif jika pemerintah mengimbanginya dengan perbaikan kualitas pelayanan pariwisata di Indonesia.

Dengan adanya penaikan tarif tersebut, Kementerian Perhubungan seharusnya dapat mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan pelayanan di Bandara Soetta yang berperan sebagai gerbang Indonesia.

“Apalagi dengan adanya target 20 juta jiwa wisatawan mancanegara pada 2019 oleh Kementerian Pariwisata perbaikan infrastruktur dan peningkatan pelayanan mendesak dilakukan. Selama ini kualitas Bandara Soetta dinilai kalah jauh dengan bandara negara tetangga,” tuturnya.

Menurutnya, kemungkinan penurunan jumlah wisatawan mancanegara dapat terjadi secara nasional. Oleh karena itu, pelaku usaha pariwisata harus mengantisipasinya dengan meningkatkan aktivitas promosi.

BACA JUGA:
Akademisi Akan Tempati Jabatan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang
Wagub Djarot Sambangi Kantor Wali Kota Jakarta Barat


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper